Deretan Kekhawatiran akan Kebijakan Pendidikan Indonesia

Kebijakan pendidikan Indonesia dinilai banyak dipengaruhi kepentingan politik dan tidak tepat sasaran.

Daftar Kekhawatiran Publik akan Kebijakan Pendidikan Indonesia 2025

Sumber: Litbang Kompas
GoodStats
Ukuran Fon:

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung pembangunan nasional. Melalui pondasi ini, generasi masa depan bangsa dibentuk, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja, melainkan juga untuk menciptakan peradaban yang berdaya pikir kritis, etis, dan berwawasan luas.

Sayangnya, pilar pendidikan di Indonesia masih jauh dari kokoh. Kebijakan politik di sektor pendidikan yang seharusnya bisa mendorong kemajuan sektor justru sering kali tampak rapuh, tidak konsisten, dan minim keberlanjutan. Kebijakan baru lahir bukan dari hasil evaluasi lapangan, melainkan hanya sebagai respons politis dan hasil tarik-ulur kepentingan birokratis semata.

Survei Litbang Kompas menyebutkan deretan masalah terkait kebijakan pemerintah di bidang pendidikan yang masih menjadi masalah. Menurut survei tersebut, 42% responden menilai bahwa masalah utama kebijakan pendidikan Indonesia adalah terlalu besarnya pengaruh kepentingan politik.

Dorongan kepentingan politik untuk mencapai tujuan tertentu secara tidak langsung mengenyampingkan isu-isu penting yang seharusnya menjadi perhatian. Hanya segelintir yang diuntungkan, sedangkan sisanya harus menanggung akibat.

Masalah lain yang turut disuarakan adalah terkait anggaran yang tidak tepat sasaran.

"Anggaran yang tidak tepat sasaran terkait dengan tekanan dari pihak-pihak tertentu yang menuntut ikut terlibat dalam program-program inovasi pendidikan demi mendapatkan keuntungan materi," ungkap tim Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (5/5/2025).

Terlalu banyak perubahan dalam jangka pendek, pengaruh besar dari kepentingan bisnis, hingga kebijakan yang tidak melibatkan masyarakat juga jadi masalah tersendiri. Kebijakan yang dilahirkan dipandang dingin, jauh dari kebutuhan dan realita lapangan, sehingga penerapannya juga tidak bisa maksimal.

Lebih dari itu, 78% responden mengaku khawatir bahwa efisiensi anggaran berpotensi menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Adapun survei ini dilakukan pada 21-24 April 2025 melibatkan 510 responden dari 54 kota di 28 provinsi. Margin of error yang diperoleh sebesar 4,25% dan tingkat kepercayaan 95%.

Baca Juga: Tingkat Pendidikan Masyarakat Indonesia 2024

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook