Berdasarkan laporan Perdagangan Luar Negeri oleh Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, kayu olahan merupakan komoditas industri kayu yang paling banyak diekspor hingga pertengahan 2024. Tercatat sebanyak 2,1 miliar ton kayu olahan diekspor pada Januari hingga Agustus 2024. Berat bersihnya bahkan naik dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 227 juta ton.
Kayu lapis dan kayu laminasi menjadi jenis kayu yang paling banyak diekspor berikutnya, masing-masing mencatatkan berat ekspor sebesar 942,93 juta ton dan 422,66 juta ton.
Sebaliknya, bangunan prafabrikasi dari kayu menjadi komoditas industri kayu dengan berat ekspor terendah, sebesar 844,2 ribu ton di 2024.
Adapun kayu olahan adalah kayu yang telah melalui proses pengolahan lebih lanjut agar memiliki karakteristik tertentu dan siap digunakan dalam berbagai keperluan. Kayu olahan umumnya terbuat dari kayu alami yang diproses menjadi produk dengan bentuk, ukuran, atau komposisi berbeda yang lebih mudah dimanfaatkan di berbagai industri
Berdasarkan data Statistik Kehutanan 2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kayu olahan terbanyak adalah chip dan partikel kayu sebanyak 42,2 juta m³, disusul bubur kayu (wood pulp) sebesar 9,8 juta ton, kayu lapis (plywood) sebesar 3,8 juta m³, kayu gergajian (sawn timber) sebesar 2,8 juta m3, dan veneer sebesar 1,3 juta m³.
Baca Juga: Produksi Kayu Indonesia Terus Meroket Sepanjang 5 Tahun Terakhir