Saat ini, banyak pembuat konten dan influencer di berbagai kanal gencar berbagi aktivitas pengembangan diri atau self-development, seperti membaca buku, belajar investasi, sampai mengasah skill di bidang pekerjaan.
Banyak individu merasa tertantang untuk mengikuti tren ini. Namun, semangat ini seringkali berbenturan dengan berbagai tantangan seperti keterbatasan waktu dan dana.
Survei terbaru dari Jakpat mengungkapkan bahwa 35% responden Gen Z dan Milenial mengaku tidak memiliki dana sebagai alasan utama mereka tidak melakukan pengembangan diri.
Menariknya, ketika dilihat lebih rinci, kelompok Milenial mendominasi proporsi ini sebesar 42%, jauh lebih tinggi dibanding Gen Z yang berada di angka 15%. Angka ini menunjukkan bahwa kelompok usia produktif masih dihadapkan pada kendala akses finansial untuk mendukung proses belajar dan bertumbuh.
Kebutuhan hidup yang meningkat, tanggung jawab pekerjaan, dan biaya pelatihan atau sertifikasi yang relatif tinggi bisa menjadi hambatan tersendiri, terutama bagi Milenial yang mungkin sudah memasuki fase membangun keluarga atau karier yang menuntut banyak waktu dan energi untuk mengembangkan diri.
Dilanjutkan dengan 34% responden memilih alasan tidak memiliki waktu sebagai penghalang utama. Hal ini mengindikasikan bahwa kesibukan dan padatnya jadwal menjadi tantangan signifikan bagi banyak orang untuk menyisihkan waktu khusus untuk belajar hal baru atau meningkatkan keterampilan yang sudah ada.
Keterbatasan waktu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tuntutan pekerjaan yang tinggi dan banyak, kewajiban keluarga, hingga kurangnya manajemen waktu yang efektif.
Bagaimanapun, meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengembangan diri di kalangan anak muda tetap menjadi sinyal yang menggembirakan. Meskipun banyak di antara mereka menghadapi tantangan waktu, dana, maupun motivasi, semangat untuk terus tumbuh tidak padam begitu saja.
Survei yang dipublikasikan oleh Jakpat ini melibatkan sekitar 1.500 responden dari berbagai daerah di Indonesia, memberikan gambaran mengenai tantangan yang dihadapi Gen Z dan Milenial untuk melakukan pengembangan diri di era sekarang.
Baca Juga: Biaya Kursus Pengembangan Diri di Indonesia: Bahasa Asing Paling Mahal, Fotografi Paling Murah