Generasi Muda Paling Banyak Terjerat Utang, Berapa Totalnya?

Dibandingkan generasi sebelumnya, anak muda berusia 19-34 paling banyak terjerat hutang menurut laporan OJK.

Jumlah Hutang Berdasarkan Rentang Usia (Per Maret 2024)

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
GoodStats

Dalam beberapa tahun terakhir, beban utang kalangan generasi muda, telah menjadi topik yang banyak dibicarakan. Anak muda yang berusia 19 hingga 34 tahun mengalami tekanan keuangan yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. 

Seiring dengan naiknya biaya hidup akibat inflasi yang terus meningkat, banyak anak muda Indonesia yang harus beralih ke pinjaman pada aplikasi financial technologi untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya. 

Kondisi ini semakin diperparah dengan meningkatnya suku bunga kartu kredit. Di Indonesia, suku bunga kartu kredit dapat mencapai angka yang cukup tinggi, menjadikan utang semakin mahal dan sulit untuk dilunasi. Hal ini sejalan dengan tren global yang mana suku bunga kartu kredit telah mencapai titik tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.

Di Indonesia, situasi ini juga diperburuk oleh ketidakstabilan pekerjaan yang dialami oleh banyak anak muda. Dalam beberapa tahun terakhir, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan banyak pekerjaan hilang atau pendapatan yang tidak stabil.

Anak muda yang baru saja memasuki dunia kerja, sangat merasakan dampaknya. Mereka tidak hanya harus bersaing di pasar kerja yang ketat, tetapi juga menghadapi biaya hidup yang terus meningkat tanpa kenaikan gaji yang sepadan.

Menurut beberapa laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penggunaan kartu kredit oleh generasi muda di Indonesia juga meningkat sebagai solusi sementara untuk menutupi kebutuhan mendesak.

Per Maret 2024, terdapat sekitar 16,8 juta jumlah rekening penerima pinjaman aktif, jumlahnya meningkat dari bulan sebelumnya. Lebih lanjut, pinjaman anak muda berusia 19-34 tahun merupakan jumlah terbesar dibandingkan rentang usia lainnya. 

Beban utang yang tinggi ini berdampak yang signifikan terhadap kesejahteraan finansial dan mental generasi muda. Mereka menghadapi stres keuangan yang lebih tinggi dan kecemasan tentang masa depan. Selain itu, utang yang menumpuk dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau berinvestasi dalam pendidikan lanjutan.

Lebih lanjut, laporan dari beberapa lembaga keuangan menunjukkan bahwa tingkat keterlambatan pembayaran kartu kredit di kalangan generasi muda semakin meningkat.

Di Indonesia, banyak anak muda yang kini berada dalam situasi di mana mereka kesulitan untuk memenuhi kewajiban pembayaran bulanan mereka. Hal ini tidak hanya membahayakan kesehatan finansial pribadi mereka tetapi juga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook