Indeks Inovasi Indonesia Meningkat di Kancah Global

Performa inovasi Indonesia raih peringkat ke-54 global dengan skor 30,6, terbaik sejak empat tahun terakhir.

Perkembangan Skor Indeks Inovasi Indonesia

Sumber: World Intellectual Property Organization (WIPO)
GoodStats

Berdasarkan Global Innovation Index (GII) 2024, indeks inovasi Indonesia konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Tahun ini, Indonesia berhasil mencapai peringkat ke-54 dari 133 negara dengan skor 30,6, naik tujuh peringkat dibanding periode sebelumnya.

Global Innovation Index merupakan laporan tahunan yang dirilis World Intellectual Property Organization (WIPO) dengan menggandeng Cornell University, Amerika Serikat dan Institut Européen d’Administration des Affaires (INSEAD), Prancis.

Laporan tersebut memeringkat negara-negara berdasarkan kinerja inovasinya sekaligus memberikan wawasan mengenai kekuatan dan kelemahan di berbagai sektor. Indeks ini menjadi tolok ukur penting mengingat inovasi merupakan pendorong utama pembangunan ekonomi suatu bangsa.

Pemeringkatan dilakukan melalui 80 indikator yang dikelompokkan menjadi input inovasi dan output inovasi. Input inovasi terdiri dari lima pilar, yaitu institusi, sumber daya manusia dan penelitian, infrastruktur, kekuatan pasar, serta kekuatan bisnis. Sementara itu, output inovasi terdiri dari dua pilar, yaitu pengetahuan dan teknologi serta produk kreatif.

Capaian yang diperoleh Indonesia tahun ini merupakan yang tertinggi sejak empat tahun terakhir. Pada 2020, Indonesia masih berada di urutan ke-85 dengan skor 26,49, bahkan sempat turun dua peringkat setahun setelahnya, yaitu di urutan ke-87 dengan skor 27,1.

Namun, inovasi Indonesia kembali menguat dan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada 2022, Indonesia menduduki posisi ke-75 dengan skor 27,9, kemudian naik 14 peringkat sehingga menempati urutan ke-61 dengan skor 30,3 setahun berselang.

Performa inovasi paling gemilang tahun ini ditunjukkan oleh dua pilar, yaitu kekuatan pasar dan institusi, masing-masing meraih peringkat ke-35 dan ke-40 global. Di lain sisi, kinerja inovasi yang paling lemah tampak pada pilar sumber daya manusia dan penelitian, kekuatan bisnis, serta pengetahuan dan teknologi. Ketiganya belum mampu mencapai posisi 50 teratas.

Sayangnya, meskipun menunjukkan tren yang positif, posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara belum strategis. Indonesia masih kalah saing dengan Singapura (61,2), Malaysia (40,5), Thailand (36,9), Vietnam (36,2), dan Filipina (31,1) yang secara berurutan menempati posisi lima besar. Sementara itu, di kelompok pendapatan menengah atas, Indonesia berada di urutan ke-8 dari 34 negara.

Indonesia sendiri terus melakukan evaluasi dan kolaborasi lintas sektor guna mendongkrak peringkat inovasinya hingga bisa mencapai target 50 besar pada 2029. Salah satu upaya yang digalakkan adalah meningkatkan jumlah permohonan Kekayaan Intelektual (KI) yang merupakan indikator penting dalam GII.

Baca Juga: Indeks Masyarakat Digital Indonesia 2024 Meningkat

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook