Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) merupakan indikator yang mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan masa depan di suatu negara. Dengan indeks ini, pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dapat melihat prospek pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat.
Untuk mendapatkan IKK, Bank Indonesia melakukan Survei Konsumen bulanan kepada kurang lebih 4.600 rumah tangga di 18 kota besar di Indonesia. Data dikumpulkan dengan metode stratified random sampling. Indeks di atas 100 poin berarti konsumen optimis dan indeks di bawah 100 poin berarti konsumen pesimis.
Baca Juga: Simak Indeks Keyakinan Konsumen September 2025 Menurut Tingkat Pengeluaran
Dari Januari hingga November 2025, IKK mengalami fluktuasi setiap bulannya. Meski begitu, skor IKK selalu terjaga di atas 100, menunjukkan bahwa sejauh ini optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga.
Pada bulan Januari, skor IKK mencapai 127,2. Terpaut 0,8 poin dari Januari, IKK menurun pada bulan Februari dengan skor sebesar 126,4. IKK pada dua bulan pertama pada tahun 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan bulan-bulan selanjutnya.
Penurunan IKK pun kembali terjadi pada bulan Maret. Penurunan ini cukup drastis hingga mencapai 5,3 poin, menjadikan IKK pada bulan Maret hanya sebesar 121,1. Pada bulan April, skor IKK meningkat sebesar 0,6 poin menjadi 121,7.
Kemudian, IKK mengalami penurunan pada bulan Mei menjadi 117,5. Namun pada Juni, IKK kembali naik menjadi 117,8.
Memasuki Juli, optimisme konsumen tetap terjaga, dengan IKK yang naik lagi menjadi 118,1. Sayangnya, tingkat kepercayaan konsumen menurun pada Agustus menjadi 117,2. IKK pada bulan September mencapai angka terendah di sepanjang tahun 2025, yaitu 115.
Lebih lanjut, IKK pada Oktober mengalami kenaikan menjadi 121,2. Angka ini kembali membaik pada November menjadi 124.
Baca Juga: Indonesia Jadi Konsumen Terbesar K-Pop di Dunia, Sentuh 18% Pangsa Pasar Global
Sumber:
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2729625.aspx
