Kerja remote atau kerja jarak jauh sekarang ini masih banyak diminati. Semenjak Covid-19 peminat kerja remote meningkat hingga sekarang ini. Pada tahun 2023, Joblist mencatat sekitar 36% pencari kerja masih memiliki minat pada kerja remote. Namun peluang kerja remote banyak beralih menjadi hybrid sekarang ini.
Joblist juga menjelaskan, jika minat terbanyak untuk kerja remote adalah Millenial daripada Gen-Z, Gen X , ataupun Baby Boomer yang mana generasi tersebut didominasi oleh introvert. Gen Z sebanyak 57% sendiri lebih menyukai pekerjaan tatap muka langsung atau on-site. Hal itu disebabkan karena Gen Z akan merasa lebih mudah burn out apabila kerja remote.
Indonesia sendiri juga sudah tidak banyak membuka peluang seperti saat pandemi untuk kerja remote melainkan hybrid. Sehingga para pencari kerja yang memiliki minat kerja remote mencari keuntungan di berbagai negara.
Kerja remote bisa menjadi peluang besar untuk mengambangkan karir di luar negeri tanpa harus pindah negara. Selain itu, keuntungan ekonomi atau gaji yang ditawarkan jauh lebih besar dari pada di Indonesia sendiri, dengan biaya hidup yang masih sama.
CEOWorld sendiri mencatat bahwa Belanda menjadi negara terbaik dengan urutan pertama untuk kerja remote dengan skor sebanyak 96,05 walaupun memiliki biaya hidup yang tinggi dan internet mahal. Urutan kedua adalah Jerman dengan skor 95,25, disusul Spanyol pada urutan ketiga dengan nilai 94,82. Sedangkan negara di Benua Asia seperti Korea Selatan masuk urutan ke-16 dibawah Islandia dengan skor 88,47.
CEOWorld mengungkapkan bahwa survei ini diambil pada tahun 2024 dari 108 negara di dunia dari beberapa kriteria, seperti akses internet yang cepat, keuntungan dari kesehatan maupun jaminan hak asasi manusia.
Baca juga: Kerja Remote: Lebih Nyaman atau Malah Kurang Efektif?