Kebebasan Pers Global Kian Memburuk, Bagaimana dengan Indonesia?

Keadaan kebebasan pers dunia kian sulit, mencapai kondisi terburuk selama 5 tahun terakhir.

Indeks Kebebasan Pers Global dan Indonesia 2021-2025

Sumber: Reporters Without Borders (RSF)
GoodStats

Demokrasi merupakan sebuah sistem bernegara dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, setidaknya itulah pendapat Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln. Kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu, Demos yang berarti rakyat, dan Kratos yang berarti kekuatan, sehingga secara istilah demokrasi merupakan sistem pemerintahan dengan kekuasaan di tangan rakyat.

Demokrasi saat ini merupakan sistem pemerintahan yang digunakan di berbagai negara. Meski begitu, praktik demokrasi di beberapa negara belum ada di kondisi yang ideal, bisa dikatakan juga di beberapa negara demokrasi rakyat belum benar-benar memegang kekuasaan dalam pemerintahan.

Pers atau jurnalis merupakan salah satu pilar dalam sistem demokrasi. Pers memiliki peran penting dalam mengawal jalannya demokrasi. Sayangnya, menurut World Press Freedom Index 2025 yang dirilis oleh Reporters Without Borders (RSF), kebebasan pers dunia terus turun selama lima tahun terakhir.

Indeks kebebasan pers dunia yang dirilis oleh RSF menggunakan lima indikator meliputi, aspek politik, kerangka hukum, aspek ekonomi, aspek sosio-kultural, dan aspek keamanan. Indeks tersebut menggunakan rentang nilai 0-100, dengan 100 menjadi kondisi paling baik.

RSF juga membagi nilai indeks ke dalam lima kategori yaitu rentang nilai 85-100 masuk dalam kategori sangat baik, rentang nilai 70–85 masuk dalam kategori memuaskan, nilai 55–70 masuk dalam kategori problematik, nilai 40–55 masuk dalam kategori sulit, dan 0–40 masuk dalam kategori sangat buruk.

Pasca pandemi Covid-19, indeks kebebasan pers dunia terus merosot, saat ini indeks kebebasan pers terpuruk di angka 54,72. Dari lima indikator penyusun indeks kebebasan pers dunia, dua indikator masuk ke dalam kategori suli, indikator ekonomi menjadi indikator terburuk dengan nilai 44,1, diikuti dengan indikator politik dengan nilai 47,3.

Indonesia juga mengalami keterpurukan dalam hal kebebasan pers, dari tahun 2022 – 2025 indeks kebebasan pers Indonesia terpuruk di kategori sulit. Indeks kebebasan pers Indonesia juga mencapai titik terendah di skor 44,13 pada tahun 2025. Dari kelima indikator, indikator ekonomi merupakan yang paling buruk dengan nilai 32,57.

Baca Juga: Berapa Skor Kebebasan Pers Indonesia?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook