Konflik Papua Disinggung Saat Debat Capres, Berapa Jumlah Korban Tindak Kekerasan di Papua?

Jumlah korban meninggal akibat tindak kekerasan di Papua pada 2022 tercatat sebanyak 39 jiwa.

Bahas Konflik Papua pada Debat Capres, Berapa Jumlah Korban Tindak Kekerasan di Papua?

Sumber: Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada
GoodStats

Pada debat pertama capres 2024 bertemakan “Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga” pada Selasa (12/12/2023), salah satu topik yang memantik panasnya debat adalah mengenai konflik di Papua.

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan memandang permasalah di Papua mengakar pada tidak adanya keadilan di tanah papua. Anies ini menjelaskan bahwa penting untuk menghadirkan kedamaian dan memberi keadilan di Papua.

Lain halnya dengan Anies, Prabowo Subianto memaparkan bahwa masalah separatisme ini cukup rumit dan terdapat campur tangan asing di dalamnya. Menurutnya, penyelesaian permasalahan dapat dilakukan dengan menegakkan hukum, memperkuat aparat di Papua, serta mempercepat pembangunan ekonomi. 

Sementara itu, Ganjar Pranowo berpendapat bahwa penyelesaian permasalahan dapat ditempuh dengan mengedepankan dialog. Capres nomor urut 3 ini menambahkan bahwa penting untuk berdialog agar seluruh kekuatan dan kelompok yang ada di Papua dapat duduk bersama.

Permasalahan Papua tidak terlepas dari kekerasan yang kerap terjadi di sana. Prabowo dalam debatnya pun menyebutkan para separatis di Papua mulai menyerang masyarakat sipil.

Berdasarkan laporan Tindak Kekerasan di Papua (Januari 2010-Maret 2022) edisi 31 Maret 2022 yang dirilis Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada, sepanjang periode Januari 2010 hingga Maret 2022 terdapat 348 kasus tindak kekerasan.

Dari total kasus tersebut, tercatat jumlah korban mencapai 2.118 orang. Sebanyak 1.654 orang merupakan korban luka-luka dan 464 orang lainnya merupakan korban meninggal dunia. 

Melansir laporan di atas, pelaku dari total 226 kasus tindak kekerasan adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Sementara itu, pihak warga tercatat menjadi pelaku dari sebanyak 69 kasus, polisi sebanyak 13 kasus, TNI 22 kasus, dan orang tidak dikenal 18 kasus.

Jumlah korban meninggal akibat tindak kekerasan di Papua pada 2022 tercatat sebanyak 39 jiwa. Sementara itu, pada 2021 tercatat sebanyak 54 korban jiwa. 

Selama periode Januari 2010 hingga Maret 2022, tahun 2019 mencatat sejarah kelam dengan jumlah korban jiwa akibat tindak kekerasan di Papua terbanyak, yakni hingga 122 jiwa. 

Melansir dair Kompas.com, kerusuhan pada 2019 terjadi karena dipicu kasus rasial, penyebaran hoaks, serta indikasi adanya kelompok yang menunggangi aksi protes serta mendalangi kerusuhan. 

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook