Pada kuartal I tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penguatan yang cukup baik. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan resminya, Senin (6/5/2024). Pertumbuhan pada kuartal ini berada di angka 5,11% secara yoy (year-on-year).
"Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia terus menunjukkan resiliensinya, terlihat dari capaian pertumbuhan pada kuartal I 2024. Kualitas pertumbuhan juga meningkat signifikan tercermin dari penciptaan lapangan kerja yang cukup tinggi, sehingga mampu menurunkan TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) ke level di bawah prapandemi,” kata Sri Mulyani melansir BeritaSatu.
Dari data yang dirilis tersebut, Indonesia memiliki PDB (Produk Domestik Bruto) atas dasar harga berlaku sebesar Rp5.288,3 triliun. Itu berarti, pertumbuhan ekonomi tanah air mengalami perubahan 0,83% dibanding kuartal sebelumnya.
Dengan demikian, angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus mengalami kenaikan selama 3 kuartal berturut-turut, sejak kuartal III tahun 2023. Pada kuartal tersebut, pertumbuhan ekonomi berada di 4,94%, dilanjut sebesar 5,04% pada kuartal IV tahun 2023.
Penurunan ekonomi tercatat pada masa awal pandemi Covid-19, dimana pada kuartal II tahun 2020 angkanya berada di -5,32%, menjadikannya yang paling rendah selama beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan kembali terjadi pada kuartal II tahun 2021, dimana angkanya berada di 7,08%.
Dalam pemberitaan di Kompas, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2024 terlihat ekspansif karena didorong oleh ekonomi domestik yang ditopang melalui momen pemilihan umum serentak serta Ramadhan.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Fadjar Majardi menyebut bahwa secara wilayah, pertumbuhan ekonomi tertinggi justru tidak berasal dari area Jawa dan Sumatera.
"Pertumbuhan tertinggi tercatat di Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Jawa, dan Sumatera," kata Fadjar dalam rilis Bank Indonesia.