Minyak bumi merupakan sumber daya penting bagi beragam industri, mulai dari bahan bakar kendaraan, gas LPG hingga produk-produk kesehatan. Ketersediaan minyak bumi yang langka dan sulitnya proses pengolahan minyak bumi membuat sumber daya ini bernilai tinggi.
Tak tanggung-tanggung, di tahun 2022, harga minyak bumi melonjak hingga lebih dari 100 USD per barel (159 liter). Lonjakan ini berdasarkan banyak faktor, salah satunya invasi Rusia terhadap Ukraina. Harga minyak yang melambung tinggi lantas menjadi suntikan pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara penghasil minyak bumi.
Merujuk pada Visual Capitalist, berikut negara penghasil minyak terbesar pada tahun 2022. Hasil ini sudah termasuk minyak bumi (crude oil), minyak serpih (shale oil), pasir minyak atau pasir tar (oil sand), natural gas liquid (NGL) dan kondensat lainnya yang membutuhkan pengilangan terlebih dahulu.
Amerika Serikat menduduki peringkat pertama sebagai negara produsen minyak terbesar di tahun 2022. Negeri Paman Sam ini berhasil memproduksi 17770 barel per harinya. Produksi ini setara dengan 18.9% persediaan minyak bumi dari seluruh dunia.
Peringkat kedua diraih oleh Arab Saudi. Di tahun 2022, Arab Saudi dapat memproduksi 12136 barel atau kurang lebih 1.9 juta liter setiap harinya.
Selanjutnya, peringkat ketiga diraih oleh Rusia yang memproduksi 11202 barel per hari sepanjang tahun 2022. Kanada menyusul di urutan keempat dengan produksi 5576 barel per hari.
Iraq dinobatkan sebagai negara kelima produsen minyak terbesar di tahun 2022. Salah satu negara Timur Tengah ini berhasil memproduksi 4520 barel per hari.
Peringkat ini dilanjutkan dengan China yang menduduki posisi kelima. Di tahun 2022, China dapat menghasilkan 4111 barel per harinya atau kurang lebih 653 ribu liter.
Uni Emirat Arab lantas menyusul di posisi ketujuh dan Iran menjadi penutup peringkat ini di posisi kedelapan. Kedua negara OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) ini masing masing memproduksi 4020 dan 3822 barel per hari sepanjang tahun 2022.