Selain hidup di dunia fisik, saat ini manusia juga hidup di dunia digital. Ranah digital menciptakan sebuah realitas baru bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Masifnya perkembangan teknologi dan internet semakin mengaburkan batas antara dunia fisik dan dunia digital. Bahkan beberapa hal yang ada di ranah digital sering dianggap sebagai sebuah realitas di ranah fisik.
Di dunia yang serba digital, internet seakan bergeser dari kebutuhan tersier menjadi kebutuhan primer. Pasalnya, kehidupan manusia saat ini banyak bergantung dengan kehadiran internet.
Konsumsi konten digital pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan laporan DataReportal, per April 2025, rata-rata penduduk dunia mengkonsumsi media daring selama 33 jam 23 menit per minggunya. Data tersebut mengukuhkan bahwa penduduk dunia semakin sering mengkonsumsi konten-konten digital.
Berdasarkan data World Data Lab, pada tahun 2024 sebanyak 252 juta penduduk dunia merupakan internet poverty. Istilah internet poverty atau digital poverty merujuk pada masyarakat yang memiliki kesulitan dalam mengakses internet atau ruang digital. World Data Lab mengukur internet poverty menggunakan tiga indikator yaitu keterjangkauan, kualitas, dan kuantitas.
Berdasarkan tiga indikator tersebut sebanyak 6.788.295 penduduk Indonesia masuk dalam kategori internet poor. Meskipun persentase internet poor di Indonesia di bawah 3% dari total populasi, jumlah internet poor di Indonesia berada di urutan kedelapan se-Asia. India jadi negara dengan populasi internet poor terbanyak di Asia, sebanyak 96.916.490 penduduk India masuk ke dalam kategori internet poor.
Afghanistan dan China menemani India di tiga besar, Afghanistan duduk di peringkat kedua dengan internet poor sebanyak 26.405.801 jiwa, China keluar di peringkat ketiga dengan internet poor sedikit di bawah Afghanistan yaitu sebanyak 26.325.191 jiwa. Yaman dan Filipina masuk ke dalam lima besar dengan jumlah internet poor 22.493.049 orang untuk Yaman, dan 18.325.464 untuk Filipina.
Bangladesh dan Pakistan mengisi urutan keenam dan ketujuh, Bangladesh memiliki populasi internet poor sebanyak 17.504.301 orang, dan Pakistan memiliki populasi internet poor sebanyak 8.465.590 orang. Nepal dan Vietnam berada di peringkat kesembilan dan kesepuluh, Nepal memiliki populasi internet pool sebanyak 4.854.260 orang, sementara Vietnam memiliki populasi internet poor sebanyak 4.281.483 orang.
Baca Juga: Perbandingan Penetrasi Internet Indonesia dengan Negara Tetangga 2025
