Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) baru saja merilis hasil survei tahunan mereka tentang perilaku penggunaan internet di Indonesia. Survei yang berlangsung pada 10 April–16 Juli 2025 ini melibatkan 8.700 responden dari seluruh penjuru negeri.
Dari sekian banyak temuan, ada satu yang cukup menarik perhatian. Ternyata, sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum memanfaatkan internet untuk kegiatan bisnis atau ekonomi. Sebanyak 76,71% responden mengaku belum menggunakannya untuk tujuan tersebut, sementara hanya 23,29% yang sudah memanfaatkan.
Padahal, internet bisa menjadi alat yang sangat ampuh untuk membantu usaha berkembang, baik dalam memasarkan produk, mencari pelanggan baru, maupun mengelola bisnis agar lebih efisien. Tidak hanya memudahkan penjual, penggunaan internet dalam bisnis juga bisa memberikan banyak kemudahan bagi pembeli, contohnya efisiensi waktu dan kepraktisan lain saat bertransaksi.
Dari kelompok yang sudah memanfaatkan internet (23,29%), 7,44% menggunakannya untuk memasarkan produk atau jasa secara online, termasuk lewat program afiliasi. Ada juga 5,55% yang berjualan lewat media sosial atau e-commerce, serta 6,42% yang menggunakannya untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau mitra bisnis.
Tak sedikit pula yang memanfaatkannya untuk mencari peluang usaha atau mitra kerja baru (2,75%), dan sebagian kecil menggunakannya untuk mengelola keuangan atau inventaris bisnis (1,02%). Sisanya memakai internet untuk kebutuhan bisnis lain di luar kategori tersebut.
Hasil ini menunjukkan peluang yang masih terbuka lebar. Dengan akses internet yang kini semakin merata, peningkatan literasi digital bisa menjadi kunci agar lebih banyak pelaku usaha berani melangkah dan memanfaatkan teknologi demi mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Baca Juga: 10 Negara dengan Internet Tercepat di Dunia 2025, Indonesia Nomor Berapa?
Sumber:
https://www.speedtest.net/global-index#mobile