Berdasarkan laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), masyarakat Indonesia rata-rata mengonsumsi 60 gram protein per hari dalam 5 tahun terakhir. Pada 2024, masyarakat Indonesia mengonsumsi protein sebesar 61,70 gram per kapita per hari.
Meskipun begitu, angka konsumsi protein mengalami fluktuasi. Di tahun 2020, konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia mencapai 61,98 gram per hari, naik menjadi 62,28 gram per hari di 2021. Nilainya sedikit turun di 2022 menjadi 62,21 gram per hari, kemudian kembali naik di 2023 menjadi 62,33 gram per hari.
Berdasarkan pembagian wilayah desa dan kota, masyarakat di perkotaan umumnya mengonsumsi lebih banyak protein ketimbang masyarakat perdesaan. Pada tahun 2024, penduduk perkotaan mengonsumsi 62,65 gram per hari sedangkan penduduk perdesaan mengonsumsi 60,34 gram per hari.
Angka-angka konsumsi protein di atas lebih tinggi dibandingkan angka konsumsi protein yang disarankan pemerintah. Anjuran konsumsi protein (angka kecukupan protein bagi masyarakat) dari pemerintah menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia adalah sebesar 57 gram protein per hari, khususnya untuk kelompok usia 30-49 tahun.
Dilansir dari laman Siloam Hospital, protein membantu membangun, memperbaiki, dan memelihara jaringan tubuh, seperti otot, kulit, rambut, dan organ. Protein berperan sebagai enzim yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh, seperti pencernaan dan metabolisme.
Daging ayam bagian dada merupakan contoh makanan berprotein tinggi dan rendah lemak yang mudah didapatkan. Setiap 100 gram dada ayam matang mengandung 31 gram protein.
Makanan sumber protein lainnya adalah telur dan salmon. Satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein. Sementara itu, 100 gram ikan salmon diketahui mengandung sekitar 100 gram protein.
Baca Juga: 5 Kelompok Bahan Makanan dengan Ketersediaan Protein per Kapita Terbanyak Tahun 2023