Data yang dihimpun PwC mengenai pendapat pekerja Indonesia terkait lingkungan kerja mereka menunjukkan bahwa pekerja RI cenderung merasa puas dengan pekerjaan mereka. Sejalan dengan itu, mayoritas penduduk merasa memiliki pekerjaan yang bermakna.
Adapun pernyataan dalam survei ini terbagi jadi empat bagian, bertujuan untuk mengkaji dampak, makna, otonomi, dan kepercayaan diri/kompetensi dalam kehidupan pekerja di Indonesia.
Pernyataan pertama adalah mengenai tingkat kepuasan terhadap pekerjaan. Sebanyak 64,9% responden mengaku merasa puas terhadap pekerjaan mereka, menunjukkan bahwa pekerjaan para responden rupanya cukup bermakna dan signifikan.
Lebih lanjut, 64,85% responden setuju bahwa pekerjaannya dapat mendorong kreativitas dan menumbuhkan sikap inovatif. Nyatanya, banyak pekerja RI yang merasa lebih percaya diri dan kompeten karena diberi kesempatan untuk menjadi kreatif dan inovatif di tempat kerja.
Berikutnya, faktor rekan kerja nyatanya memainkan peran penting dalam persepsi seseorang terhadap pekerjaannya. 64,85% mengaku memiliki rekan kerja yang peduli terhadap kesejahteraannya. Rekan kerja yang saling suportif dan peduli tentu membuat suasana kerja menjadi lebih harmonis.
Dapat menjadi diri sendiri di tempat kerja ternyata juga cukup bermakna bagi para pekerja RI. Sebanyak 64,35% responden mengaku bisa bebas berekspresi menjadi dirinya sendiri selama di tempat kerja.
Selanjutnya, 60,92% responden mengaku telah berhasil menjadi pekerja yang berdampak pada tim signifikan pada tim. Terakhir, pekerja RI pun banyak yang merasa mampu bekerja melebihi apa yang diekspektasikan untuk posisi mereka.
Selain tujuh butir pernyataan itu, pekerja RI juga cenderung setuju bahwa mereka telah mendapat gaji yang cukup (56,19%) dan pendapat mereka dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan (55,59%).
Adapun proporsi terendah diraih pernyataan-pernyataan terkait adaptasi dengan sistem kerja (51,88%), dapat memilih akan bekerja di mana (38,84%), dan dapat memilih kapan akan bekerja (36,62%). Artinya, dimensi-dimensi tersebut masih harus dikembangkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi warga Indonesia.
Baca juga: Obrolan Isu Sosial atau Politik di Kantor: Positif atau Negatif?