Sejak serangan Israel terhadap Iran pada tanggal 12-13 Juni lalu, konflik antara Israel dan Iran telah memasuki babak baru. Serangan Israel tersebut menyebabkan kerusakan pada fasilitas nuklir Natanz serta membunuh beberapa komandan dan jenderal tingkat tinggi dari militer Iran. Tidak hanya itu, beberapa ilmuwan nuklir Iran juga dilaporkan tewas imbas serangan dari Israel.
Untuk membalas serangan dari Israel, Iran meluncurkan pesawat nirawak, misil, serta rudal balistik, guna menghancurkan beberapa fasilitas vital milik Israel. Hingga kini, konflik Israel dan Iran masih terus berlanjut, masing-masing kubu terus melakukan jual beli serangan, korban jiwa di kedua belah pihak pun terus bertambah.
Kini Israel telah menyeret Amerika Serikat sebagai sekutu terbesarnya masuk dalam konflik dengan Iran. Pada tanggal 21-22 Juni, Presiden AS Donald Trump setuju untuk membantu Israel menyerang Iran dengan membom tiga pangkalan nuklir milik Iran yang berada di Fordo, Natanz, dan Isfahan.
Serangan itu diklaim oleh AS telah menghancurkan tiga pangkalan tersebut. Namun di sisi lain, Iran membantah adanya kerusakan pada pangkalan nuklir milik Iran dan bersumpah akan membalas dengan menyerang pangkalan militer AS yang berada di timur tengah.
Bergabungnya Amerika Serikat ke dalam konflik antara Israel dengan Iran, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Amerika Serikat. Meski begitu, mayoritas masyarakat AS tidak setuju terhadap campur tangan pemerintahan Amerika Serikat dalam Konflik Israel dan Iran.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh YouGov pada 13-16 Juni 2025 terhadap 1.512 orang dewasa AS, sebanyak 60% dari peserta survei tidak ingin Amerika Serikat ikut campur dalam konflik antara Iran dan Israel. Hanya 16% responden yang menyetujui campur tangan AS dalam konflik Iran dan Israel.
Mayoritas dari responden lebih memilik untuk melakukan negosiasi dengan Iran terkait dengan program nuklir yang sedang dijalankan. Sebanyak 56% responden survei sepakat bahwa AS seharusnya melakukan negosiasi dengan Iran. Hanya, 18% responden yang tidak setuju untuk melakukan negosiasi dengan Iran.
Baca Juga: Perang dengan Biaya Fantastis, Ada yang Sentuh 13 Kuantilium Dolar!