Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah ukuran nilai total dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Pertumbuhan ekonomi suatu negara mengukur peningkatan dalam nilai GDP dari waktu ke waktu dan merupakan indikator utama kesehatan ekonomi suatu negara.
Dengan memperhitungkan berbagai faktor, para ekonom rutin memproyeksikan pertumbuhan ekonomi suatu negara untuk keperluan penelitian maupun pengambilan keputusan. Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi tidak selalu presisi karena banyak faktor yang tidak bisa diramal, seperti kebijakan pemerintah, kondisi pasar global, fluktuasi harga komoditas, serta kejadian tak terduga seperti bencana alam atau konflik politik.
Grafik perbandingan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook April 2024 menampilkan estimasi pertumbuhan untuk negara-negara ASEAN, yang memberikan gambaran umum tentang ekspektasi ekonomi kawasan Asia Tenggara pada tahun 2024 ini.
Indonesia diproyeksikan menempati posisi keempat dalam pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun 2024 dengan angka 5%. Proyeksi ini menunjukkan stabilitas, mengingat pertumbuhan ekonomi riil full year 2023 Indonesia tercatat sebesar 5,05%.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 sebesar 5,11% year-on-year (yoy), yang lebih tinggi dibandingkan angka proyeksi IMF. Angka-angka ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tetap kuat dan stabil, didukung oleh berbagai sektor ekonomi yang terus berkembang.
Sementara itu, Filipina diproyeksikan memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN pada tahun 2024 dengan angka 6,2%. Menurut laporan Philippine Statistics Authority, pertumbuhan ekonomi Filipina pada kuartal I 2024 sudah mencapai 5,7% yoy. Meskipun sedikit di bawah angka proyeksi, potensi pertumbuhan ekonomi Filipina untuk full year masih sangat besar.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh sektor Keuangan dan Asuransi yang meningkat hingga 10%. Keberhasilan sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Filipina yang paling tinggi di kawasan ASEAN.
Di sisi lain, Myanmar diproyeksikan memiliki angka pertumbuhan ekonomi terendah di ASEAN tahun 2024, yaitu hanya 1,5%. Meskipun memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti minyak, gas alam, dan berbagai sumber daya alam lainnya, Myanmar menghadapi banyak tantangan dalam pembangunan ekonomi.
Masalah-masalah seperti konflik etnis, kurangnya infrastruktur, dan korupsi menjadi hambatan utama. Selain itu, transisi politik yang kompleks juga telah memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara ini. Semua faktor ini menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Myanmar tetap rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN untuk tahun 2024 menunjukkan variasi yang signifikan. Indonesia sendiri terus menunjukkan performa ekonomi yang baik. Hal ini menjadi sinyal positif bagi investasi dan pembangunan yang berkelanjutan di negara ini.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan 1-2024, Maluku & Papua Paling Pesat