Merauke, Papua, belakangan ini mendapat sorotan usai terpilih sebagai pusat lumbung pangan nasional dengan potensi produksi yang sangat besar. Terletak di wilayah paling timur Indonesia, Merauke dipilih karena wilayahnya yang luas, tanah subur, dan kondisi iklim yang mendukung, memungkinkan berbagai jenis komoditas pangan dan perkebunan berkembang dengan optimal.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi pertanian di Merauke sangat bervariasi, mulai dari tanaman pangan hingga perikanan, yang menjadikannya daerah kunci dalam upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan nasional.
- Perkebunan: 665.451.539 ton
- Tanaman Pangan: 261.424,4 ton
- Hortikultura: 21.124,41 ton
- Peternakan: 5.079,32 ton
- Perikanan: 689,82 ton
Dari data tersebut, sektor perkebunan menjadi kontributor terbesar dengan produksi mencapai 665.451.539 juta ton di 2023. Sektor ini menyumbang sebagian besar produksi pangan di Merauke dan berfokus pada tanaman seperti kelapa sawit, karet, dan kakao, yang sangat bernilai dalam perdagangan nasional dan internasional.
Sementara itu, tanaman pangan seperti padi dan jagung juga menempati porsi yang cukup besar dengan 261.424,4 ton, menjadikan Merauke sebagai salah satu wilayah penting dalam pasokan beras domestik.
Sektor hortikultura, meskipun volumenya lebih rendah dibanding tanaman pangan dan perkebunan, tetap memainkan peran penting dengan produksi sebesar 21.124,41 ton. Komoditas hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.
Di sisi lain, sektor peternakan yang menghasilkan produksi sebesar 5.079,32 ton memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama dengan peningkatan teknologi dan infrastruktur. Perikanan dengan produksi 689,82 ton pun memberikan kontribusi positif, mengingat besarnya kebutuhan protein masyarakat.
Dengan jumlah produksi yang besar, Merauke memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Infrastruktur yang terus ditingkatkan serta kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan lumbung pangan semakin memperkuat posisi Merauke dalam rantai pasokan pangan nasional. Ke depan, pengelolaan yang berkelanjutan akan menjadi kunci agar Merauke tidak hanya menjadi penghasil pangan, tetapi juga contoh keberhasilan lumbung pangan berbasis ekosistem yang efisien.
Langkah Merauke sebagai pusat lumbung pangan memberikan peluang besar bagi ketahanan pangan dan ekonomi Indonesia, serta menjadi model bagi wilayah lainnya.
Baca Juga: Gini Ratio Maret 2024 Turun, Indikasi Perbaikan Ketimpangan Ekonomi di Indonesia