Naik Saat Pandemi, Persen Kemiskinan Daerah tertinggal RI Berangsur Turun

Indonesia memiliki target nol persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024.

Naik Saat Pandemi, Persen Kemiskinan Daerah tertinggal RI Berangsur Turun

Badan Pusat Statistik
GoodStats

Berbagai program pemerintah digalakkan sejak beberapa tahun yang lalu, demi terciptanya penurunan jumlah masyarakat miskin, termasuk di Indonesia. Dengan menurunkan angka penduduk miskin, diharapkan sebuah negara akan dipermudah jalannya untuk menjadi negara yang maju dan berpendapatan tinggi.

Namun, Pandemi Covid-19 nampaknya membuat usaha ini cukup terhambat. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, bahwa pada tahun 2020 penduduk miskin di area tertingal langsung naik drastis ke angka 25,32%, naik tajam dibanding tahun sebelumnya. Data tahun sebelumnya mencatat bahwa penduduk miskin di area tertinggal di Indonesia tahun 2017-2019 secara berurutan berada di angka 18,07%, 17,39%, dan juga 17,01%.

Puncak tertinggi persen kemiskinan di daerah tertinggal Indonesia berada di tahun 2021, dimana pada tahun tersebut angkanya meningkat menjadi 25,5%. Dalam tahun ini, nampaknya sektor perekonomian yang berjalan di Indonesia tak terlalu dirasakan dampaknya di area tertinggal tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu, wabah Pandemi Covid-19 berangsur membaik, dan kebijakan pengetatan mulai diturunkan. Hal ini membawa ke kabar yang baik dengan turunnya angka kemiskinan di area tertinggal Tanah Air. BPS menyebutkan bahwa penurunan tersebut membuat angkanya berada di 24,56%.

Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma'ruf Amin menyebut bahwa Indonesia memiliki target nol persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024. Ma'ruf Amin juga meminta seluruh pihak yang terlibat meningkatkan usaha untuk mewujudkannya.

"Saya meminta seluruh pihak, betul-betul serius memperkuat koordinasi lintas lembaga, serta melakukan penajaman kegiatan intervensi penanggulangan kemiskinan di berbagai sektor," ucap Ma'ruf Amin yang dimuat dalam situs Kementerian Sekretariat negara RI.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook