Naiknya Sampah Makanan di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir

Data dari KLHK menunjukkan bahwa sampah makanan mendominasi timbulan sampah nasional selama 5 tahun terakhir.

Perkembangan Volume Sampah Makanan di Indonesia

Sumber: SIPSN KLHK
GoodStats

Sampah makanan menjadi salah satu tantangan lingkungan terbesar di Indonesia. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa limbah makanan mendominasi timbulan sampah nasional. Dalam lima tahun terakhir, jumlah sampah makanan terus meningkat dengan fluktuasi pada tahun 2024.

Lonjakan Sampah Makanan Selama Ramadan

Selama bulan Ramadan, volume sampah makanan di Indonesia mengalami lonjakan tajam. KLHK mencatat bahwa peningkatan sampah makanan berkisar antara 10% hingga 20% dibandingkan bulan lainnya. Direktur Penanganan Sampah KLHK, Novrizal Tahar, menyatakan bahwa tren ini terlihat dari data empirik yang dikumpulkan dari berbagai daerah.

"Dari data empirik kita selama puasa terjadi peningkatan 10 sampai 20% sampah sisa makanan," ujar Direktur Penanganan Sampah KLHK Novrizal Tahar pada Jumat (22/3/2024), seperti dikutip dari Antara.

Sebagai contoh, di Kota Surabaya, jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo meningkat dari 1.500-1.600 ton per hari menjadi 1.600-1.800 ton per hari selama Ramadan. Peningkatan ini disebabkan oleh perilaku konsumtif masyarakat yang membeli makanan dalam jumlah besar tetapi tidak menghabiskannya.

Data Sampah Makanan dalam 5 Tahun Terakhir

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, berikut perkembangan jumlah timbulan sampah makanan di Indonesia:

  • 2020: Total timbulan sampah 27.592.603 ton, dengan sampah makanan sebesar 11.045.319 ton
  • 2021: Total timbulan sampah 28.591.323,10 ton, dengan sampah makanan sebesar 11.090.574 ton
  • 2022: Total timbulan sampah meningkat menjadi 38.710.014,35 ton, dengan sampah makanan 15.406.585 ton
  • 2023: Sampah makanan terus meningkat, dengan total timbulan sampah mencapai 43.209.373,34 ton dan sampah makanan 17.097.948 ton
  • 2024: Tren menurun, dengan total timbulan sampah 32.658.076,05 ton dan sampah makanan 12.932.598 ton

Penurunan pada tahun 2024 bisa menjadi indikasi adanya perubahan perilaku konsumsi masyarakat atau meningkatnya kesadaran terhadap pengelolaan sampah makanan.

Mengurangi Sampah Makanan di Bulan Ramadan

Dikutip Sustain Life Today Rika Amalia, pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, menekankan pentingnya perencanaan untuk mencegah sampah makanan selama Ramadan. Ia menyarankan untuk menyusun menu berbuka sesuai kebutuhan dan mengolah sisa makanan agar tidak terbuang.

Beberapa langkah praktis yang dapat diterapkan antara lain:

  • Memasak secukupnya agar tidak ada makanan yang terbuang
  • Menyimpan makanan dengan benar menggunakan wadah kedap udara
  • Mengolah sisa makanan berbuka untuk sahur
  • Membagikan makanan berlebih kepada yang membutuhkan

Sampah makanan masih menjadi isu serius di Indonesia, terutama selama momen tertentu seperti Ramadan. Data menunjukkan bahwa jumlah sampah makanan terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun pada 2024 terlihat sedikit penurunan. Dengan adanya edukasi, kebijakan yang tepat, dan perubahan pola konsumsi, permasalahan sampah makanan dapat dikendalikan demi lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Kurangi Sampah Makanan Hingga 55%

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook