Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan adanya dominasi pemanfaatan gas bumi Semester I 2025 untuk kebutuhan domestik seperti industri, pupuk bahan bakar gas, peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas), ketenagalistrikan, dan lain-lain.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa pemanfaatan gas bumi pada paruh pertama 2025 ini tercatat mencapai 5.598 BBTUD (billion british thermal unit per day) dengan besaran persentase didominasi untuk keperluan domestik sebesar 69% atau senilai 3.877 BBTUD. Dari jumlah tersebut, 31% sisanya (1.721 BBTUD) diekspor ke luar negeri.
Jika dirinci lebih lanjut, pemanfaatan gas bumi untuk keperluan domestik terbagi ke dalam dua kategori utama, yaitu hilirisasi dan domestik lain. Hilirisasi mencakup kebutuhan industri dan pupuk dengan jumlah sebesar 2.110 BBTUD atau sekitar 38% dari total pemanfaatan gas bumi.
Sementara itu, kategori domestik lainnya meliputi pemanfaatan gas untuk bahan bakar gas (BBG), jaringan gas (jargas), peningkatan produksi migas, ketenagalistrikan, LNG (liquefied natural gas) dan LPG (liquefied petroleum gas). Kategori ini menyumbang 1.767 BBTUD atau sekitar 31% dari total pemanfaatan gas bumi nasional.
Komposisi ini menunjukkan bahwa mayoritas gas bumi Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, baik untuk sektor industri, pupuk, maupun kebutuhan energi lainnya. Hal ini dapat memperkuat hilirisasi energi serta mendukung ketahanan energi nasional.
Alokasi yang cukup besar untuk sektor industri dan pupuk turut menjaga stabilitas pasokan energi untuk sektor strategis yang berdampak langsung terhadap ketahanan pangan dan pengembangan industri dalam negeri. Di sisi lain, porsi ekspor sebesar 31% tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara.
Baca Juga: Produksi Gas Bumi Semester I 2025 Capai 119% dari Target
Sumber:
https://www.youtube.com/live/DH2D1EpbqWg
