Politisi Wanita Diyakini Unggul Dibanding Pria dalam 8 Hal Ini

Politisi wanita dinilai unggul dibanding politisi pria dari segi keadilan, kejujuran, hingga sikap etis.

Pria dan wanita kini dapat sama-sama berpartisipasi dalam dunia politik dan memegang peran penting di bidang ini. Hilang sudah masa-masa ketika hanya pria yang boleh berpolitik, meski jumlah politisi wanita memang terbilang masih lebih sedikit ketimbang laki-laki.

Politisi wanita memiliki keunggulannya sendiri dibanding politisi laki-laki. Survei yang diadakan Ipsos membandingkan kinerja politisi pria dan wanita untuk melihat opini masyarakat global terkait partisipasi keduanya.

Politisi pria dinilai unggul dalam menjaga keamanan nasional, memerangi kejahatan, memperlakukan pria dengan adil, dan menguntungkan orang kaya. Sementara itu, politisi wanita dianggap unggul dalam delapan hal berikut.

Sebanyak 29% responden berpendapat bahwa politisi wanita dapat memperlakukan wanita dengan lebih adil dibandingkan politisi pria. Sheikha Fatima bin Mubarak merupakan role model dalam hal ini. Wanita itu berhasil mendorong pemberdayaan perempuan dalam pendidikan dan pemerintahan di Uni Emirat Arab.

Banyak pula yang meyakini bahwa politisi wanita cenderung lebih berkomitmen dalam membantu kaum kurang beruntung dan bersikap adil pada kelompok LGBT+. Proporsi pemilih pernyataan ini mencapai 21%.

Sanna Marin merupakan salah satu politisi wanita hebat yang memimpin Program Kesetaraan di Finlandia. Marin percaya setiap orang berhak menentukan identitas gender mereka.

Politisi wanita juga dinilai unggul dalam berperilaku jujur. Hanya 5% orang sepakat bahwa politisi pria dapat bersikap jujur dan etis, sementara proporsi responden yang memilih politisi wanita mencapai 18%.

Selain itu, politisi wanita dipandang mampu bersikap adil pada kaum minoritas dan peduli pada iklim/lingkungan (17%), serta mampu memulihkan dan menjaga kestabilan ekonomi (11%).

Di Indonesia, Sri Mulyani terkenal sebagai Menteri Keuangan berprestasi yang berhasil menstabilkan ekonomi makro RI. Selama menjabat sebagai menteri, kehebatannya bahkan pernah diakui dalam IMF-World Bank Group Annual Meeting dan Forbes 2008.

Hingga kini, RI masih berupaya mendorong partisipasi wanita dalam panggung politik. Buktinya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) telah berkomitmen untuk mengusahakan tingkat perwakilan wanita dalam lembaga legislatif dan eksekutif tahun ini mencapai 30%.

“Keterwakilan perempuan merupakan hal penting dalam memastikan hadirnya kebijakan-kebijakan yang mendukung, memberdayakan, dan memfasilitasi kebutuhan perempuan di berbagai bidang pembangunan,” ucap Sekretaris Kementerian PPPA Titi Eko Rahayu, melansir Kemenpppa.

Baca juga: Pemimpin Wanita vs Pria: Mana yang Lebih Dipilih Masyarakat?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats Data

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook