Capaian produksi barang tambang mineral Indonesia pada tahun 2023 tak menyentuh target yang ditetapkan. Komoditas mineral seperti emas, perak, timah, ferronikel, dan nikel matte jumlah produksinya masih di bawah target yang diperkirakan.
Hal tersebut disampaikan dalam siaran pers Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI pada 16 Januari 2024. Bambang Suswantono selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara menyebutkan bahwa telah terjadi penurunan produksi beberapa barang tambang mineral sepanjang tahun 2023.
Produksi emas terealisasi sebesar 83 ton dari target awal sebesar 106 ton. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, produksi emas tahun 2023 menurun sebanyak 21%.
Menyusul emas, komoditas perak hanya berhasil diproduksi di angka 384,6 ton. Angka tersebut jauh dari target awal yang nilainya mencapai 489 ton. Sementara itu, realisasi produksi timah hampir menyentuh target, yaitu 67,6 ribu ton dari target sebesar 70 ribu ton.
Ferronikel dan nikel matte sebagai komoditas nikel campuran juga mengalami penurunan produksi yang sama. Realisasi produksi ferronikel hanya sebesar 535,2 ribu ton dari target 628,9 ribu ton. Meskipun demikian, realisasi produksi nikel matte jumlahnya hampir memenuhi target, yaitu 71,4 ribu ton dari target 75 ribu ton.
Walaupun jumlah produksi mineral Indonesia tahun 2023 tidak mencapai target, barang tambang lainnya seperti batu bara tercatat melambung tajam jumlah produksinya. Produksi batubara domestik saat itu tercatat sebesar 775,2 juta ton dengan prognosa pemanfaatan batu bara ditaksir mencapai 213 juta ton dari target 177 juta ton.
"Kami bersyukur produksi batu bara dalam negeri tahun 2023 melampaui target," tutur Bambang Suswantono dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (16/1).
Ia juga menambahkan bahwa investasi dalam sektor pertambangan mineral dan batu bara yang semakin meningkat.
"Capaian realisasi investasi subsektor minerba sampai dengan 31 Desember 2023 sebesar US$7,46 miliar atau 96,8% dari target tahun 2023 sebesar US$7,7 miliar. Rencana PNBP tahun 2023 berdasarkan Perpres Nomor 75 tahun 2023 yang ditetapkan tanggal 10 November 2023 sebesar Rp146,97 triliun. Prognosa realisasi PNBP tahun 2023 mencapai Rp172,96 triliun atau sebesar 118,41% dari target yang telah ditetapkan," lanjutnya.
Baca Juga: Tambang Nikel Terbesar di Dunia, Indonesia Merajai Peringkat Teratas