Produksi dan konsumsi energi menjadi salah satu faktor penggerak ekonomi suatu negara. Sayangnya, dominasi dari penggunaan energi konvensional yang tidak bisa diperbarui, seperti minyak bumi dan batu bara, berujung pada degradasi lingkungan. Emisi karbon yang dihasilkan kedua sumber energi tersebut sudah mulai mengancam berbagai ekosistem bumi.
Oleh karena itu, saat ini negara-negara dunia mulai beralih kepada sumber energi terbarukan, di mana energi diproses secara berkelanjutan hingga tak akan habis. Selain itu, penggunaan sumber energi terbarukan menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih sedikit dibanding sumber energi konvensional. Indonesia termasuk salah satu negara yang menggunakan energi terbarukan.
Melansir data Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), penggunaan energi terbarukan Indonesia konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2013, produksi energi terbarukan Indonesia hanya sebesar 4,97%. Pada tahun-tahun berikutnya, persentasenya terus menanjak, sehingga sepuluh tahun kemudian, yakni 2023, produksi energi terbarukan telah mencakup 13,29% dari total sumber energi nasional.
Dilansir Kontan, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, mengemukakan rencana pemerintah yang semakin ingin mengedepankan dominasi energi terbarukan dalam Revisi Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN).
Di dalam kerangka kebijakan ini, pemanfaatan energi terbarukan akan terus digenjot hingga mampu meliputi 70% dari total produksi energi nasional pada tahun 2060, dengan mengutamakan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kebijakan tersebut juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk menjadi negara bebas emisi karbon pada tahun 2050.
Dengan peningkatan yang kentara sejak tahun 2013, masa depan penggunaan energi terbarukan terlihat positif dan menjanjikan. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin target pemerintah untuk memaksimalkan produksi energi terbarukan dalam KEN dapat terlaksana.
Baca Juga: Bagaimana Jika Penggunaan Energi Fosil Digantikan dengan Energi Terbarukan?