Ragam Emosi Publik RI terhadap Konflik Iran-Israel

Marah dan terkejut mendominasi emosi publik RI tentang konflik geopolitik Iran-Israel.

Analisis Emosi Publik RI tentang Konflik Iran-Israel

Ukuran Fon:

Meledaknya konflik geopolitik antara Iran dan Israel pada pertengahan Juni 2025 menarik perhatian publik global, termasuk Indonesia. Tingginya serangan militer dan eskalasi konflik, terlibatnya negara-negara adidaya dunia, hingga munculnya dampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan dari konflik tersebut menjadi topik perbincangan dan pemberitaan utama di laman daring Indonesia.

Dalam dinamika konflik antara Iran dan Israel, reaksi publik Indonesia di media sosial mencerminkan beragam emosi yang kompleks. Berdasarkan data statistik rilisan Drone Emprit berjudul "Percakapan Publik tentang Konflik Iran vs Israel dan Dampaknya terhadap Indonesia" yang dikumpulkan pada periode 11-24 Juni 2025, emosi marah dan terkejut mendominasi unggahan di media sosial atas respons publik terkait konflik ini. Masing-masing unggahan yang bernada kemarahan dan keterkejutan tercatat sebanyak 1.400 di media sosial. Angka ini jauh melampaui indikator emosi lainnya.

Marahnya publik RI atas situasi ini muncul sebagai bentuk reaksi publik terhadap tindakan militer agresif dari kedua belah pihak yang terlibat konflik. Publik juga menyoroti dampak kenaikan harga minyak, jatuhnya korban sipil, dan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata. Ketidakpuasan terhadap pemimpin dunia yang dianggap gagal meredakan konflik pun turut memperkuat kemunculan emosi ini. Di samping itu, kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dan kemanusiaan turut memperuncing kemarahan warganet. 

Sementara itu, rasa terkejut muncul akibat eskalasi konflik yang berkembang dengan sangat cepat. Tindakan Iran menutup Selat Hormuz serta intensitas serangan dari kedua belah pihak menimbulkan kegelisahan yang kuat. Banyak pengguna media sosial tak menyangka bahwa konflik ini bisa memicu krisis energi global. Keterkejutan juga muncul saat serangan rudal yang terekam dalam video menyebar luas dan menimbulkan kepanikan publik. 

Sejalan dengan emosi tersebut, sebanyak 1.000 unggahan bernada keraguan dan ketidakpercayaan mewarnai media sosial Indonesia atas konflik ini. Publik merasa ragu dengan klaim dan pernyataan kedua belah pihak bahwa gencatan senjata bisa dijalankan dengan konsisten. Selain itu, AS sebagai negara adidaya juga diragukan perannya dalam mediasi konflik. Diskusi publik di ruang daring dipenuhi oleh keraguan dan skeptisisme.

Selain tiga emosi utama tersebut, perasaan takut muncul cukup signifikan dengan lebih dari 860 unggahan. Hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap dampak jangka panjang dari konflik ini terhadap stabilitas kawasan maupun global. Sedangkan emosi antisipasi dan kegembiraan muncul dengan masing-masing 658 dan 523 unggahan di media sosial. 

Dominasi kemarahan, keterkejutan, dan rasa takut ini menggambarkan persepsi publik yang penuh ketegangan, ketidakpastian, serta ketidakpercayaan terhadap upaya diplomasi internasional dalam meredam konflik. Fakta ini memperkuat pentingnya keterbukaan informasi dan solusi damai sebagai respons terhadap meningkatnya eskalasi konflik yang mendapat perhatian global.

Baca Juga: Konflik Iran vs Israel Dominasi Pemberitaan di Indonesia 

Sumber:

https://x.com/DroneEmpritOffc/status/1938163842129006824

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook