Berdasarkan hasil long form sensus penduduk 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, angka kelahiran Indonesia dari tahun ke tahun tercatat terus menurun. Sensus ini dikeluarkan setiap 10 tahun sekali oleh BPS guna mengkaji angka kelahiran di Indonesia secara rutin.
Adapun angka kelahiran menunjukkan banyaknya kelahiran per 1.000 perempuan di Indonesia. Secara spesifik dikenal istilah ASFR. Angka kelahiran menurut kelompok tertentu atau juga disebut Age Specific Fertility Rate (ASFR) menentukan angka kelahiran perempuan dalam tujuh kelompok usia, yakni dari usia 15 hingga 49 tahun.
Long form sensus penduduk 2020 ini mencatat kelahiran penduduk Indonesia mengalami penurunan sejak sensus penduduk tahun 1971.
"Melalui penurunan kelahiran ini proporsi anak-anak dalam populasi mulai menurun," tutur Badan Pusat Statistik dalam keterangan resminya.
Hasil long form memperlihatkan adanya anak usia remaja di Indonesia yang telah mengalami persalinan. Puncak tertinggi angka kelahiran berada pada perempuan berusia 25-29 tahun, kemudian seiring kenaikan usia angka kelahiran mengalami penurunan.
BPS mencatat, angka kelahiran pada remaja perempuan berusia 15-19 tahun mencapai 27 kelahiran per 1.000 perempuan Indonesia. Grafik ini selanjutnya menunjukkan kenaikan terbesar pada usia 20-24 tahun dengan jumlah kelahiran sekitar 97,9 di antara 1.000 perempuan.
Penurunan pada grafik long form mulai terlihat sejak usia 30-34 tahun dengan angka kelahiran sekitar 101,4 per 1.000 perempuan. Penurunan ini berbanding terbalik dengan perempuan usia 25-29 tahun yang mencatatkan puncak angka kelahiran. Perempuan dengan usia 25-29 tahun memiliki angka kelahiran sebesar 130,6 di antara 1.000 perempuan.
Selaras dengan paparan sebelumnya, angka kelahiran dengan titik terendah diraih perempuan berusia 45-49 tahun. Perempuan yang berusia tersebut memiliki angka kelahiran 2,8 per 1.000 perempuan Indonesia.
Baca Juga: 1 dari 10 Kelahiran Dunia Adalah Kelahiran Remaja