Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang signifikan. Banyak perusahaan telah mengintegrasikan AI ke dalam kegiatan operasional sehari-hari mereka untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pekerjaan.
Diiringi dengan kemajuan yang terus berlanjut, AI dengan cepat menjadi sumber daya yang berharga bagi perusahaan di seluruh industri. Semakin banyak dunia bisnis yang mengandalkan AI untuk meningkatkan dan menyempurnakan operasional bisnis mereka.
Pada tahun 2023, Forbes Advisor menugaskan perusahaan riset pasar OnePoll dengan menyesuaikan code of conduct Market Research Society, melakukan survei terhadap 600 pelaku bisnis yang berencana atau telah menggunakan AI di berbagai bidang di Amerika Serikat. Survei ini bertujuan untuk lebih memahami bagaimana bisnis menggunakan AI sebagai alat bantu.
Hasil survei menunjukkan bahwa 56% responden mengaplikasikan AI pada layanan pelanggan dan 51% pada keamanan siber dan manajemen penipuan. Ini berarti lebih dari separuh pelaku bisnis menggunakan AI untuk melakukan ketiga bidang tersebut.
Penggunaan AI dalam bidang lain yang patut diperhatikan meliputi asisten pribadi digital (47%), manajemen hubungan pelanggan (46%), manajemen inventori (40%), dan produksi konten (35%). Perusahaan juga memanfaatkan AI untuk rekomendasi produk (33%), akuntansi (30%), operasi rantai pasokan (30%), rekrutmen dan pengadaan talent (26%), dan segmentasi audiens (24%).
Banyaknya penerapan AI pada layanan pelanggan erat kaitannya dengan meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan menjadi lebih efisien dan personal. Sebanyak 73% perusahaan menggunakan AI-powered Chatbots untuk mengirim pesan singkat. Selain itu, 61% menggunakan AI untuk mengoptimalkan email, sementara 55% untuk layanan yang personalisasi, seperti rekomendasi produk.
Salah satu tool AI yang banyak digunakan adalah ChatGPT. Hampir semua pelaku bisnis (97%) percaya bahwa ChatGPT akan membantu operasional bisnis mereka, terutama dalam membantu pengambilan keputusan, membuat konten dalam berbagai bahasa, dan menciptakan personalisasi pengalaman pelanggan.
Meskipun pelaku bisnis dapat melihat manfaat dari penggunaan AI, mereka juga memiliki berbagai kekhawatiran yang meliputi ketergantungan teknologi AI, potensi kesalahan bias dalam sistem AI, pengurangan hingga hilangnya pekerjaan manusia karena AI, potensi misinformasi, serta keamanan data dan privasi di era AI.
Survei ini memberikan gambaran bahwa bisnis dapat mengadopsi AI untuk berbagai bidang seperti layanan pelanggan, manajemen hubungan pelanggan, dan keamanan siber. AI juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan proses bisnis internal seperti agregasi data, otomatisasi proses, dan tugas-tugas SEO.
Adanya potensi transformatif AI dalam berbagai aspek bisnis ini diharapkan juga dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam operasional bisnis di Indonesia sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Baca Juga: Pekerja yang Mahir AI Berpeluang Dapat Bonus Gaji Hingga 47%