Perkembangan teknologi yang pesat membawa era baru di sektor finansial. Kini, kehadiran platform fintech membantu mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai layanan keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fintech adalah inovasi pada industri jasa keuangan berkat penggunaan teknologi. Fintech menggabungkan layanan finansial dengan teknologi dengan tujuan untuk mempermudah konsumen dalam melakukan kegiatan finansial.
Dari banyaknya ragam layanan fintech yang tersedia, e-wallet menjadi favorit warga Indonesia. Survei Jakpat menyebutkan bahwa 93% responden memiliki e-wallet untuk melakukan pembayaran, tertinggi dibandingkan layanan fintech lain.
Sementara itu, 3 dari 10 responden tercatat menggunakan paylater yang sekarang makin banyak digemari. Layanan ini memungkinkan siapa saja untuk membeli apapun yang diinginkannya tanpa perlu membayar langsung. Pinjaman online juga digunakan oleh 10% responden, berlanjut pada crowdfunding dan jasa pinjaman P2P lending. Terakhir, 2% responden juga menggunakan e-aggregator.
Terdapat beberapa pertimbangan utama dalam memilih platform fintech yang tepat. Sebanyak 62% responden mengedepankan kemudahan penggunaan, sedangkan 56% responden lain menginginkan tampilan yang ramah. Sementara itu, 50% responden tercatat hanya menggunakan layanan fintech yang memang sudah terdaftar secara resmi di bawah OJK guna menjamin keamanannya.
Selain itu, fitur tambahan yang menarik, reputasi perusahaan, ragam promosi yang ditawarkan, hingga rekomendasi dari orang terdekat juga jadi pertimbangan dalam memilih platform fintech.
Adapun survei dilakukan pada 28 November hingga 5 Desember 2024 secara daring melibatkan 2.133 responden Jakpat. Mayoritas merupakan generasi Milenial dan berdomisili di Jawa.
Secara keseluruhan, data ini menggambarkan bagaimana preferensi warga Indonesia dalam menggunakan layanan fintech yang berkembang semakin masif dan menjadi kebutuhan integral dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Melihat Peluang dan Tantangan Fintech Untuk Capai Pemerataan di Indonesia
