Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) merilis data terbaru mengenai partisipasi mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Berdasarkan Buku Statistika Pendidikan Tinggi 2022, program Studi Independen mencatatkan jumlah peserta tertinggi di antara empat jenis program MBKM yang ditawarkan.
Studi Independen berhasil menarik minat 31.114 mahasiswa, menjadikannya program MBKM paling populer. Kampus Mengajar berada di posisi kedua dengan 30.441 peserta, diikuti program Magang dengan 21.581 mahasiswa. Sementara itu, Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) mencatat partisipasi terendah dengan 12.285 peserta.
Tingginya minat terhadap program Studi Independen tidak lepas dari fleksibilitas yang ditawarkan program ini. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan sesuai minat dan passion mereka tanpa terikat kurikulum konvensional. Hal ini sejalan dengan semangat MBKM yang mendorong mahasiswa untuk belajar di luar zona nyaman mereka.
Kampus Mengajar, yang berada di posisi kedua, memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke dunia pendidikan, membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan.
Meski berada di urutan ketiga, program Magang yang memberikan pengalaman kerja praktis sebelum lulus ini tetap menarik minat yang signifikan. Sementara itu, PMM yang berada di posisi terakhir menawarkan pengalaman untuk belajar di kampus lain.
Data ini menunjukkan antusiasme tinggi mahasiswa terhadap program MBKM, terutama Studi Independen yang menawarkan fleksibilitas dalam mengembangkan keterampilan sesuai minat.
Melalui rilis data ini, Ditjen Diktiristek mengajak masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk lebih mengenal dan memanfaatkan berbagai program MBKM yang tersedia. Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan perguruan tinggi Indonesia.
Baca Juga: 10 Kampus Hukum Terbaik di Indonesia