Buku merupakan sumber informasi yang masih digunakan hingga saat ini. Namun, kehadiran media digital perlahan menggeser popularitas buku. Media digital dianggap lebih cepat dalam memberikan informasi dan lebih mudah untuk digunakan.
Meski telah mengubah perilaku manusia dalam hal konsumsi informasi, media digital nyatanya dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong minat baca di kalangan masyarakat, salah satunya melalui strategi pemasaran yang baik.
Media sosial merupakan salah satu wadah yang banyak digunakan untuk mempromosikan sebuah buku. Menurut survei GoodStats, 63,8% responden mengungkapkan ketertarikan untuk membaca atau membeli buku yang dipromosikan melalui media sosial.
Konten ulasan dan rekomendasi buku jadi yang paling berpengaruh dalam mendorong minat baca atau pembelian buku, sebanyak 77,9% responden memutuskan untuk membeli atau membaca buku setelah menonton konten ulasan dan rekomendasi. Hal ini selaras dengan 39% responden yang menyatakan bahwa rekomendasi dan ulasan merupakan faktor utama yang mendorongnya untuk membaca atau membeli buku.
Konten video (misal, wawancara penulis, cuplikan buku) berada di urutan kedua dengan total jawaban dari 46,7% responden. Bab atau kutipan sampel gratis menempati peringkat ketiga dengan jumlah jawaban dari 35,9% responden.
Klub buku virtual atau diskusi kelompok dianggap berpengaruh oleh 20% responden. Selanjutnya, sebanyak 13,3% responden menganggap giveaway atau kontes di media sosial dapat berpengaruh terhadap keputusan membaca atau membeli buku. Terakhir, terdapat 4,6% responden yang memilih opsi konten daring lainnya dalam keputusan membaca atau membeli buku.
Survei GoodStats ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif online survey dan metode kualitatif Focus Group Discussion (FGD) pada 20 Januari-10 Februari 2025. Survei tersebut menjaring 1.000 responden tersegmentasi di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Survei GoodStats: Masih Gemarkah Publik Indonesia Baca Buku di Era Digital?
