Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di dunia, termasuk Indonesia. Tingkat keberhasilan pengobatan kanker payudara sering kali bergantung pada stadium saat diagnosis. Memahami survival rate atau angka harapan hidup pasien berdasarkan stadium kanker dapat memberikan gambaran penting tentang pentingnya deteksi dini.
“70% dideteksi sudah di tahap lanjut, kalau kita bisa mendeteksi di tahap awal mungkin kematiannya bisa kita tanggulangi,” ujar Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Rabu (2/2/2022), mengutip Kemenkes.
Survival rate kanker payudara biasanya diukur dalam jangka waktu lima tahun setelah diagnosis. Secara umum, angka ini sangat bervariasi tergantung pada stadium kanker saat pasien terdiagnosis. Berikut adalah rentang survival rate berdasarkan stadium kanker payudara menurut NBCF Australia, Canadian Cancer Society, dan Cancer Research UK.
Stadium I
Kanker pada stadium I masih relatif kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening. Survival rate pada stadium ini hampir 100% akan bertahan hidup dari kanker setelah 5 tahun atau lebih setelah diagnosis.
Stadium II
Pada stadium II, kanker mulai menyebar ke kelenjar getah bening terdekat. Survival rate pada stadium ini berkisar antara 90% hingga 95%, tergantung pada ukuran tumor dan jumlah kelenjar getah bening yang terkena.
Stadium III
Kanker pada stadium III lebih besar dan telah menyebar ke kelenjar getah bening yang lebih jauh. Survival rate pada stadium ini menurun menjadi sekitar 70% hingga 81%.
Stadium IV
Pada stadium IV, kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti hati, paru-paru, atau tulang. Survival rate pada stadium ini sangat rendah, sekitar 23% hingga 32%, dengan fokus utama pada pengelolaan gejala dan perawatan paliatif.
Pentingnya deteksi dini tidak dapat disangkal, karena semakin awal kanker payudara terdiagnosis, semakin tinggi peluang pasien untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran akan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin seperti mammografi sangat krusial untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara.
Baca Juga: 10 Wilayah dengan Tingkat Deteksi Dini Kanker Payudara Terendah di Indonesia