Dalam kurun waktu 2019 hingga 2024, persentase penduduk miskin di Kota Medan menunjukkan tren penurunan secara bertahap.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara, tingkat kemiskinan di Kota Medan pada tahun 2024 tercatat sebesar 7,94%. Angka tersebut menurun 0,06% dibandingkan tahun sebelumnya, di mana pada 2023 tingkat kemiskinan berada di 8%.
Meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan, fluktuasi sempat terjadi pada tahun 2021 dan 2022, terutama karena pengaruh pandemi Covid-19. Persentase kemiskinan sedikit meningkat menjadi 8,34% pada tahun 2021, sebelum kembali turun menjadi 8,07% pada 2022.
Secara konsisten, persentase penduduk miskin di Kota Medan selalu berada di bawah angka kemiskinan Sumatra Utara sebagai provinsinya. Selama periode 2019 hingga 2024, persentase kemiskinan Sumatra Utara berkisar antara 8,83% hingga 7,99%.
Wali Kota Medan Bobby Nasution, menyatakan bahwa penurunan angka kemiskinan ini didukung oleh berbagai program pemerintah. Salah satu program yang dijalankan adalah Universal Health Coverage (UHC), yang saat ini telah menjangkau 98,28% warga Kota Medan.
Program Jaminan Kesehatan Medan Berkah juga telah membantu lebih dari 33 ribu jiwa. Program Bapak Asuh Anak Stunting berperan penting dalam mengurangi angka stunting dari 299 balita pada 2022 menjadi 251 pada 2023. Tidak hanya itu, pemerintah kota juga berupaya mengurangi kemiskinan dengan menekan angka pengangguran.
"Kami juga terus menekan angka pengangguran melalui pelatihan kerja, sertifikasi gratis, serta pengembangan UMKM," ujar Bobby, mengutip CNN, Kamis (8/8).
Baca Juga: Indonesia Makin Dekat dengan Target Nol Persen Kemiskinan Ekstrem