Warga Jabodetabek Lebih Pilih Sepeda Motor Meski Ada Transportasi Publik

Jabodetabek miliki berbagai moda transportasi publik modern, namun nyatanya, masyarakat Jabodetabek lebih memilih sepeda motor untuk mobilisasi.

Persentase Pengguna Moda Transportasi di Indonesia

Sumber: Jakpat
GoodStats

Pemerintah Indonesia terus mengembangkan moda transportasi publik modern sebagai upaya melancarkan kegiatan sosial dan ekonomi, serta mengurangi kemacetan dan polusi udara. Pengembangan moda transportasi publik di Indonesia masih berfokus pada kota-kota besar, utamanya wilayah Jabodetabek karena jumlah penduduknya yang besar dan mobilisasinya yang tinggi. Sekitar 4,1 juta penduduk Jabodetabek tercatat melakukan pergerakan harian di wilayah Jabodetabek.

Transportasi publik yang terbatas di Indonesia menyebabkan masyarakat lebih banyak menggunakan moda transportasi pribadi. Baru 15 ibukota provinsi dari 38 provinsi di Indonesia yang baru mengembangkan transportasi publik modern berupa skema BTS (Buy The Service).

Bahkan di daerah Jabodetabek dengan moda transportasi umum yang lebih modern, proporsi pengguna kendaraan pribadi sepeda motor masih tetap lebih besar dibandingkan moda transportasi lainnya.

Namun dengan adanya moda transportasi umum yang lebih baik, menurut survei Jakpat, pengguna sepeda motor pribadi di daerah Jabodetabek pada 2024 tercatat lebih rendah yaitu sebesar 64% jika dibandingkan dengan daerah Jawa sebesar 73% dan daerah luar Jawa sebesar 72%.

Melansir dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), tidak adanya integrasi antarmoda membuat transportasi publik menjadi tidak nyaman karena masyarakat harus mengeluarkan usaha ekstra baik fisik maupun materi untuk sampai ke tujuan. Masyarakat Jabodetabek pun lebih memilih moda transportasi pribadi utamanya sepeda motor.

Pengguna bus lokal pemerintah wilayah Jabodetabek secara proporsi tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya. Sebanyak 16% masyarakat Jabodetabek memilih naik bus lokal pemerintah, sementara di Jawa dan luar Jawa masing-masing hanya mencatatkan 5% dan 3%.

Melansir dari Media Indonesia, Direktur Utama PT TransJakarta Welfizon Yuza mengungkapkan bahwa wilayah cakupan TransJakarta telah mencapai 88%. Akses mudah menjadi salah satu alasan persentase warga Jabodetabek pengguna moda transportasi bus lokal pemerintah lebih besar dibandingkan daerah lain di Indonesia. 

Tren berbeda terjadi di Jawa dan luar Jawa dimana moda transportasi publik menjadi yang paling tidak diminati oleh masyarakat. Tidak semua kota di Indonesia memiliki bus lokal pemerintah modern seperti wilayah Jabodetabek.

Masyarakat Jawa dan luar Jawa lebih menyukai mobil pribadi dibandingkan moda transportasi publik seperti bus lokal pemerintah dan angkot. Persentase pengguna mobil pribadi masyarakat Jawa dan luar Jawa masing-masing sebesar 18% dan 12%, berada di bawah persentase pengguna kendaraan bermotor beroda dua.

Baca Juga: Sepeda Motor Masih Jadi Pilihan Moda Transportasi Pelajar Komuter

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook