Sektor transportasi menjadi pengguna energi akhir terbesar di Indonesia. Transportasi darat mencakup 90% dari konsumsi energi sektor tersebut. Pada tahun 2050, sebagian besar rumah tangga diproyeksikan akan memiliki satu mobil dan dua sepeda motor, sehingga permintaan energi sektor ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,1% per tahun.
Bahan bakar bensin dan solar masih mendominasi permintaan bahan bakar saat ini, dan hal ini diperkirakan akan tetap konsisten hingga tahun 2050. Kegiatan angkutan barang di jalan raya diperkirakan akan tumbuh pesat sebagai hasil dari ekspansi infrastruktur jalan yang direncanakan oleh pemerintah untuk meningkatkan konektivitas negara. Akibatnya, konsumsi solar akan tumbuh sebesar 2,6% per tahun.
Transformasi di sektor transportasi akan menyebabkan permintaan energi menurun sebesar 20% dan 29%, karena adanya pertumbuhan yang pesat dalam jumlah kendaraan listrik dan peningkatan efisiensi energi pada kendaraan jalan. Meskipun demikian, emisi total dari sektor transportasi diperkirakan akan meningkat sedikit pada jangka pendek hingga tahun 2030, dan kemudian terus turun hingga mencapai 70% pada tahun 2050.
