Persentase ‘Sarjana Pengangguran’ di RI Meningkat 2 Kali Lipat Selama 1 Dekade Terakhir

Persentase pengangguran lulusan universitas pada Februari 2013 hanya 5,87%. Jumlah ini meningkat 2 kali lipat pada Agustus 2024 yang mencapai 11,28%.

Persentase Pengangguran Lulusan Diploma IV, S1, S2, S3 Tahun 2013-2024

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 7.465.599 pengangguran di Indonesia per Agustus 2024. 11,28% di antaranya, atau 842.378 orang, merupakan ‘sarjana pengangguran’, yaitu lulusan D4, S1, S2, dan S3.

Persentase ‘sarjana pengangguran’ tahun 2024 meningkat dua kali lipat dari 1 dekade yang lalu. Pada Februari 2013, BPS mencatat banyaknya ‘sarjana pengangguran’ hanya berjumlah 425.042 dari 7.240.897 orang, atau sekitar 5,87%.

Persentase ‘sarjana pengangguran’ mencapai puncak tertingginya pada Februari 2019 dengan capaian sebesar 12,41%. Baru-baru ini, persentase ‘sarjana pengangguran’ kembali mendekati nilai puncaknya dengan proporsi sebesar 12,12% pada Februari 2024.

Dilansir dari Antara, Pengamat Ekonomi Sumber Daya Manusia Universitas Andalas, Delfia Tanjung Sari, menjelaskan bahwa penyebab banyaknya jumlah ‘sarjana pengangguran’ adalah kecenderungan untuk pilih-pilih.

"Setelah tamat biasanya mereka langsung menginginkan pekerjaan tertentu, dan cenderung milih-milih," ungkap Delfia pada Kamis (3/10/2024).

Di sisi lain, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Periode 2019-2024 Ida Fauziyah, mengatakan bahwa besarnya jumlah ‘sarjana pengangguran’ ini disebabkan oleh tidak adanya link and match antara perguruan tinggi dan lapangan pekerjaan.

“Kita masih punya PR bahwa jumlah pengangguran lulusan sarjana dan diploma masih di angka 12 persen karena tidak adanya link and match,” menurut Ida, pada hari Rabu (22/2/2023), dilansir dari laman resmi UGM.

Ida juga mengungkapkan harapannya pada program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) untuk mengurangi kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan permintaan lapangan pekerjaan.

“Saya kira dengan program pemagangan yang dilakukan, anak-anak sudah dipersiapkan siap kerja sebelum lulus. Dengan MBKM mengurangi miss link and match, yang lulus hari ini tidak menambah pengangguran,” ujarnya.

Baca Juga: Lebih dari 800 Ribu Gen Z di RI 'Hopeless' dapat Kerja

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook