Berdasarkan data Global Forest Watch (GFW), Nagan Raya menjadi kabupaten dengan kehilangan tutupan pohon terbesar di Aceh periode 2001-2024, dengan total luas kehilangan mencapai 97 ribu hektare (ha). Kondisi ini juga menempatkan Nagan Raya sebagai salah satu area yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi.
Pada akhir November 2025, wilayah ini masuk dalam daftar kabupaten yang mengalami banjir besar dalam rangkaian bencana banjir Sumatra. Per 4 Desember 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya mencatat sebanyak 8,4 ribu jiwa dari tiga kecamatan mengungsi akibat terdampak banjir bandang.
Baca Juga: Indonesia Peringkat Ke-2 Negara dengan Deforestasi Terbesar
Posisi selanjutnya diikuti oleh Aceh Timur dengan catatan kehilangan sebesar 93 ribu ha. Akibat banjir Sumatra, BPBD Aceh Timur turut melaporkan sebanyak 13 jembatan yang mengalami kerusakan dan menyebabkan ribuan warga terisolir.
Di peringkat ketiga, Aceh Singkil telah kehilangan 73 ribu ha tutupan pohon dalam dua dekade terakhir. Sebagai salah satu kabupaten yang terdeliniasi dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), hilangnya ribuan hektare pohon di wilayah ini juga menyebabkan banjir dalam kejadian cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi di Pulau Sumatra pada beberapa pekan lalu.
Selain Nagan Raya, tekanan terhadap pohon pada kabupaten sepanjang pantai barat Aceh juga tampak besar dengan keberadaan Aceh Barat di bangku keempat yang kehilangan 70 ribu ha tutupan pohon.
Adapun Aceh Utara menjadi pelengkap posisi lima besar dalam daftar daerah dengan kehilangan tutupan pohon terluas di Aceh, dengan angka menyentuh 59 ribu ha.
Bangku berikutnya ditempati oleh Aceh Jaya dengan luas kehilangan 58 ribu ha. Berselisih tipis, Aceh Tamiang berada di urutan berikutnya dengan angka kehilangan tutupan pohon yang berselisih tipis, yaitu seluas 57 ribu ha.
Aceh Tamiang juga menjadi salah satu wilayah yang terdampak bencana banjir Sumatra. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban tewas di Aceh Tamiang sebanyak 48 orang per 6 Desember 2025.
Subulussalam menyusul dengan angka 52 ribu ha. Di sisi lain, wilayah Aceh Selatan dan Aceh Tengah berada di posisi paling rendah dalam daftar ini, dengan kehilangan tutupan pohon berturut-turut sebesar 45 ribu dan 38 ribu ha.
Secara regional, enam wilayah teratas dalam daftar ini bertanggung jawab atas 53% dari total kehilangan tutupan pohon di Aceh sepanjang 2001-2024. Sementara itu, Aceh sendiri berada di peringkat ke-9 dalam pemeringkatan provinsi dengan kehilangan tutupan pohon terluas di Indonesia dengan total kehilangan 860 ribu ha.
Adapun kehilangan tutupan pohon yang dihitung mencakup perubahan di hutan alam dan hutan tanaman serta tidak selalu disebabkan oleh manusia. Dengan demikian, data ini tidak sama dengan deforestasi.
Baca Juga: Luas Kehilangan Tutupan Pohon Indonesia 2015-2024
Sumber:
https://www.globalforestwatch.org/dashboards/country/IDN/1/?map=eyJjYW5Cb3VuZCI6dHJ1ZX0%3D