Sebagai negara dengan kawasan hutan terbesar di dunia, Indonesia masih kehilangan tutupan pohonnya secara signifikan dari tahun ke tahun. Penurunan ini umumnya dipicu oleh berbagai aktivitas, mulai dari deforestasi, penebangan kayu, kegiatan pertambangan, hingga kebakaran hutan yang kerap berulang.
Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia kehilangan rata-rata 1,3 juta hektare tutupan pohon setiap tahunnya.
Pada tahun 2015, sekitar 1,7 juta hektare tutupan pohon di Indonesia hilang. Kemudian, jumlah tutupan pohon yang hilang melonjak drastis pada tahun 2016, mencapai 2,4 juta hektare, terbesar dalam sepuluh tahun terakhir.
Selanjutnya pada 2017, angka kehilangan tutupan pohon menurun menjadi 1,3 juta hektare. Terpaut 0,1 juta hektare dari tahun 2017, Indonesia kehilangan 1,2 juta hektare tutupan pohon pada tahun berikutnya.
Jumlah kehilangan tutupan pohon ini stagnan pada 2019, yaitu tetap sekitar 1,2 juta hektare. Angka ini pun terus menurun pada tiga tahun berikutnya.
Pada tahun 2020, jumlah kehilangan tutupan pohon menjadi 0,96 juta hektare. Penurunan kembali berlanjut pada tahun selanjutnya menjadi sebesar 0,84 juta hektare, namun sedikit naik menjadi 0,89 juta hektare pada 2022. Meski secara statistik angka terlihat menurun, jumlah kehilangan tutupan pohon ini masih tergolong tinggi.
Sayangnya, kenaikan yang terjadi pada 2022 kembali terjadi pada 2023. Kenaikannya cukup signifikan, menjadi 1,4 juta hektare pohon hilang. Namun, pada tahun 2024, jumlah tutupan pohon yang hilang kembali turun menjadi 1,1 juta hektare.
Baca Juga: Permakultur Jadi Pendorong Utama Deforestasi di Indonesia
Sumber:
https://www.globalforestwatch.org/dashboards/country/IDN/?lang=id