10 Provinsi dengan Inflasi Tertinggi 2025

10 provinsi dengan persentase inflasi tertinggi pada Mei 2025 didominasi oleh provinsi dari luar Pulau Jawa dan Sumatra.

10 Provinsi dengan Inflasi Tertinggi di Indonesia Mei 2025

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats
Ukuran Fon:

Pada Mei 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi year-on-year (y-on-y) Indonesia sebesar 1,60% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,07. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Tercatat bahwa rata-rata provinsi yang berada di posisi 10 teratas dengan inflasi tertinggi terdapat di kawasan luar Pulau Jawa dan Sumatra. 

Dari 38 provinsi, Papua Pegunungan menempati posisi nomor 1 laju inflasi y-on-y tertinggi di angka 5,75% dengan IHK sebesar 115,26. Angka ini meningkat cukup signifikan mengingat di bulan Mei tahun 2024 berada di angka 3,57% dengan IHK sebesar 108,99. Inflasi di Papua Pegunungan jauh melampaui inflasi y-on-y nasional sebesar 1,60%, didorong oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 11,88%; kelompok kesehatan sebesar 3,83%; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,95%.

Di posisi kedua, Sulawesi Barat mencatat inflasi y-on-y sebesar 3,21% dengan IHK di angka 108,84. Sama seperti Papua Pegunungan, kelompok yang mengalami kenaikan indeks kelompok pengeluaran tertinggi di Sulawesi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,94%. Masih dari Pulau Sulawesi, posisi ketiga ditempati oleh Sulawesi Tengah dengan angka inflasi y-on-y sebesar 2,61% dengan IHK 109,86.

Wilayah barat Indonesia juga tidak luput dari tekanan inflasi. Aceh menempati urutan keempat dengan inflasi tahunan sebesar 2,35% dan IHK 109,35, disusul oleh Sumatra Selatan sebesar 2,33% dengan IHK 108,93. Inflasi tertinggi berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 1,05% dan tingkat perubahan harga sebesar 14,28%.

Posisi keenam hingga kedelapan provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi kembali dikuasai oleh kawasan timur Indonesia, yaitu Papua Tengah (inflasi 2,26% dan IHK 112,74), Maluku (inflasi 2,24% dan IHK 108,75), serta Papua Selatan (inflasi 2,19% dan IHK 111,40). Ketiganya menghadapi tantangan serupa seperti tingginya biaya transportasi untuk distribusi sehingga harga-harga melambung.

Provinsi Lampung menempati posisi sembilan dengan laju inflasi sebesar 2,12% dan IHK sebesar 109,72. Kelompok dengan andil terbesar dalam inflasi di provinsi ini adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,90%. 

Sementara itu, provinsi dengan inflasi tertinggi di Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta, menempati posisi kesepuluh dengan inflasi y-on-y sebesar 2,07% dan besaran IHK 107,14. Kelompok dengan andil terbesar bagi inflasi y-on-y di jakarta adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,45%.

Menariknya, meski didominasi dengan provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi, dengan inflasi y-on-y terendah juga berasal dari luar Pulau Jawa dan Sumatra, yaitu Provinsi Gorontalo. Inflasi di provinsi ini mengalami tren penurunan dari tahun sebelumnya. Pada Mei 2024, Provinsi Gorontalo mengalami inflasi y-on-y sebesar 4,91% dengan IHK 107,02 dan turun ke angka 0,28% dengan IHK sebesar 107,32 pada Mei 2025.

Data ini menunjukkan adanya keberagaman dinamika inflasi dan harga antarprovinsi di Indonesia, baik di Pulau Jawa, Pulau Sumatra, hingga luar Pulau Jawa dan Sumatra. Faktor-faktor seperti infrastruktur, ketergantungan impor antarwilayah, cuaca, dan kondisi geopolitik lokal turut memengaruhi fluktuasi harga. 

Baca Juga: Indonesia Alami Inflasi 1,6% pada Mei 2025

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook