12 Culture Shock yang Paling Sering Dijumpai pada 2024

Culture shock adalah perasaan terkejut, cemas, dan bingung yang sering dirasakan seseorang saat menghadapi budaya dan lingkungan baru.

Jenis Culture Shock yang Paling Sering Dialami pada 2024

Sumber: William Russel
GoodStats

Pindah dari satu tempat ke tempat lain terutama yang jaraknya jauh sering kali memunculkan rasa terkejut, cemas, dan bingung. Fenomena ini biasa disebut culture shock, sebuah kondisi yang umum dialami oleh orang-orang yang berhadapan dengan budaya baru. Pekerja migran yang bekerja di luar negeri pun menjadi kelompok rentan merasakan pengalaman kurang menyenangkan ini.

William Russell menyusun daftar 12 kategori culture shock yang paling sering dialami oleh pekerja migran berdasarkan analisis data dari berbagai negara tujuan. Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai aspek yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Interaksi sosial muncul sebagai yang paling umum terjadi, dengan 157 culture shock masuk kategori ini. Perbedaan cara bersosialisasi, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat setempat sering membuat pendatang merasa canggung atau bahkan terisolasi.

Di urutan kedua, makanan tercatat dengan 92 culture shock. Perbedaan rasa, kebiasaan makan, dan pilihan bahan makanan sering menjadi tantangan bagi pekerja migran yang mencoba menyesuaikan diri.

Gaya hidup berada di posisi ketiga dengan total 77 culture shock. Perbedaan pola hidup seperti jam kerja, rutinitas sehari-hari, hingga waktu luang sering kali memerlukan penyesuaian yang lebih dalam bagi beberapa orang.

Kategori "lainnya" mencakup hal-hal kecil yang tidak bisa digolongkan dalam kategori tertentu, seperti cara pembayaran atau tradisi khusus yang hanya ada di negara tertentu. Kategori ini tercatat dengan 72 culture shock.

Pengeluaran dengan 59 culture shock menjadi kategori berikutnya. Perbedaan biaya hidup antara negara asal dan negara tujuan sering kali menjadi kejutan besar bagi pekerja migran. Bahasa juga menjadi penyebab perlunya penyesuaian, tercatat dengan 43 culture shock.

Lingkungan, termasuk cuaca, kebersihan, dan kondisi geografis, merujuk pada 38 culture shock. Berikutnya, transportasi dengan 36 culture shock, menunjukkan bahwa banyak pekerja migran perlu beradaptasi dengan sistem transportasi yang berbeda dari yang biasa mereka gunakan.

Kategori lain yang juga tercatat meliputi kesehatan dan keselamatan (31 culture shock), olahraga dan waktu luang (12 culture shock), etika (12 culture shock), serta pakaian (12 culture shock).

Penelitian yang dilakukan oleh William Russel ini menggunakan Google Keyword Planner untuk menganalisis pencarian tahunan di Inggris dengan kata kunci “pindah ke (nama negara)”. Dari sana, destinasi populer seperti Australia, Spanyol, Kanada, Amerika Serikat, Selandia Baru, Swiss, Portugal, Thailand, Norwegia, dan Irlandia dipilih untuk dianalisis lebih lanjut.

Artikel terkait culture shock di masing-masing negara pada dua halaman pertama hasil pencarian Google kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori yang relevan, sehingga menghasilkan peringkat akhir dari jenis culture shock yang paling sering terjadi.

Baca Juga: 10 Negara Utama Tujuan Pekerja Migran Indonesia 2024

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook