21% Lansia Indonesia Masih Merokok Setiap Hari

Di samping itu, 75% lansia tidak pernah merokok, 2,21% merokok tapi tidak setiap hari, dan 1,68% sudah berhenti merokok.

Proporsi Lansia Indonesia Menurut Kebiasaan Merokok

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Merokok masih menjadi kebiasaan yang sulit lepas dari masyarakat Indonesia, termasuk di kalangan penduduk lanjut usia (lansia). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa 21,09% lansia Indonesia tercatat rutin merokok setiap hari, sebuah kebiasaan yang dapat memperburuk kesehatan dan kondisi tubuh. Di sisi lain, 2,21% tercatat masih merokok namun tidak setiap hari.

Meski tinggi, lansia nonperokok masih mendominasi, dengan 75,01% lansia Indonesia tercatat tidak pernah merokok seumur hidup. Perubahan gaya hidup juga menjadi sorotan, dengan 1,68% lansia kini sudah berhenti merokok.

Baca Juga: Angka Harapan Hidup Indonesia Naik, Tapi Kualitas Hidup Masih Rendah

Adapun lansia yang dihitung di sini merupakan penduduk berusia 60 tahun ke atas. Lansia dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni lansia muda (berusia 60-69 tahun), lansia madya (70-79 tahun), dan lansia tua (di atas 80 tahun).

Mayoritas perokok lansia berasal dari kelompok lansia muda, dengan 24,09% di antaranya masih merokok setiap hari. Dari kelompok lain, hanya 17,5% lansia madya dan 10,8% lansia tua yang merokok setiap hari.

Sebaliknya, kelompok nonperokok paling banyak ditemukan pada lansia tua, dengan proporsi mencapai 85,03%. Dari kelompok lain, proporsinya lebih rendah, dengan 72,21% lansia muda dan 78,27% lansia madya yang tidak pernah merokok.

Perokok pria juga mendominasi, dengan 42,45% lansia pria masih merokok setiap hari. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding angka perokok di kalangan lansia wanita yang hanya 1,47%.

Jika ditinjau menurut provinsi, Lampung punya persentase lansia perokok tertinggi, dengan 27,89% lansia di sana merokok setiap hari. Masih dari Sumatra, Bengkulu menyusul di urutan kedua dengan 26,97%, diikuti Jawa Barat dengan 25,71%. Sebaliknya, Bali jadi provinsi dengan persentase lansia perokok terendah, hanya 9,64%.

Kebiasaan merokok pada lansia tentu sangat berbahaya. Kandungan tembakau dalam rokok dapat mengakibatkan beragam kompilasi kesehatan, mulai dari kecacatan sensorik, dementia, gangguan kognitif, hingga hilangnya fungsi, mobilitas, dan kemandirian. Lansia wanita yang aktif merokok juga berisiko lebih tinggi kena osteoporosis dan kanker payudara. Tidak hanya bagi anak muda, bahaya tembakau perlu diwaspadai oleh orang tua.

Baca Juga: 83% Lansia RI Bergantung Secara Finansial pada Keluarga

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/12/12/868d335b088dcddc3ddee052/statistik-penduduk-lanjut-usia-2025.html

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook