Hasil survei Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas (PP17) melalui Laporan National Kawula17 Survey Q3 2025 menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap korupsi masih didominasi oleh pandangan bahwa korupsi identik dengan tindakan mengambil uang rakyat.
Sebanyak 22% responden menyebut tindakan tersebut sebagai asosiasi utama ketika mendengar kata korupsi. Temuan ini mengindikasikan bahwa isu penyalahgunaan anggaran publik masih menjadi persoalan yang paling melekat di benak masyarakat, sekaligus menggambarkan ketidakpercayaan yang kuat terhadap pengelolaan keuangan negara.
Baca Juga: Simak Ragam Modus Korupsi di Indonesia 2024
Selain itu, 14% responden mengaitkan korupsi dengan pejabat, elit, atau DPR. Persepsi ini tidak terlepas dari berbagai pemberitaan dan kasus yang melibatkan pejabat publik, sehingga kelompok tersebut menjadi simbol yang sering diasosiasikan dengan praktik korupsi.
Masing-masing 9% responden juga mengaitkan korupsi dengan hukuman mati, tindakan yang menyengsarakan rakyat, serta penyelewengan kekuasaan. Ketiga kategori ini menunjukkan bahwa masyarakat memandang korupsi sebagai kejahatan berat yang berdampak langsung pada kesejahteraan dan kehidupan publik, bukan sekadar penyimpangan administratif atau finansial.
Asosiasi lain yang muncul antara lain pencurian atau tindakan kriminal sebanyak 8%, istilah tikus berdasi dan pejabat publik sebesar 6%, pejabat serakah atau tamak sebesar 6%, budaya korup yang dianggap merajalela sebesar 4%, serta pejabat tidak bermoral sebesar 4%. Sebanyak 22% lainnya memberikan jawaban beragam di luar kategori tersebut.
Survei ini dilakukan dengan metode Computer-Assisted Self Interviewing atau survei daring pada 26-29 September 2025 yang melibatkan 404 responden. Responden merupakan warga berusia 17-44 tahun yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia. Secara geografis, 54% responden berasal dari Pulau Jawa, 19% dari Sumatra, dan 27% dari wilayah lainnya. Komposisi jenis kelamin relatif berimbang, yaitu 51% perempuan dan 49% laki-laki, sehingga memberikan gambaran persepsi yang cukup representatif dari berbagai kelompok. Dari sisi pendidikan, mayoritas responden merupakan lulusan SMP dan SMA sederajat sebesar 85%, sementara 15% lainnya berasal dari jenjang perguruan tinggi.
Baca Juga: 10 Provinsi Paling Terjaga dari Korupsi 2024
Sumber:
https://0dff17aa2000d709c6fb7dba8f35ff81.cdn.bubble.io/f1761734915691x221147110036381560/Laporan%20National%20Kawula17%20Survey%20Q3%202025.pdf