27 Juta UMKM Telah Go Digital Hingga 2023

Program UMKM Go Digital telah berhasil mencapai target sejak tiga tahun terakhir. Kontribusinya berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru.

Jumlah UMKM Go Digital (dalam juta)

Sumber: East Ventures
GoodStats

Program UMKM Go Digital yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia telah memberikan hasil yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah UMKM yang beralih ke digitalisasi terus melebihi target dan secara konsisten meningkat dari tahun 2020 hingga 2023. Program ini tidak hanya mempercepat kemajuan usaha para pelaku UMKM, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital secara keseluruhan di Indonesia.

Pada tahun 2020, jumlah UMKM yang terdigitalisasi mencapai 12 juta, melampaui target yang ditetapkan sebesar 10 juta UMKM. Tren positif ini terus berlanjut hingga tahun 2023 dengan semakin banyak UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital dan melebihi target. Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada tahun 2020 berhasil meningkatkan proporsi UMKM yang terdigitalisasi dari 14% menjadi 25%.

Program PaDi UMKM yang diluncurkan pada Agustus 2020, juga menunjukkan dampak yang signifikan. Hingga September 2021, program ini mencatatkan transaksi senilai Rp118,8 triliun dari 10.412 UMKM.

Data ini menunjukkan betapa pentingnya peran program digitalisasi dalam mendorong UMKM untuk bergabung ke dalam ekosistem digital dan meningkatkan volume transaksi mereka.

Digitalisasi UMKM telah terbukti mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Pada tahun 2022, pendapatan ekonomi digital di Indonesia mencapai US$77 miliar, meningkat 22% dibandingkan tahun 2021.

Sektor e-commerce menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan ekonomi digital. Menurut Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEa), jumlah penjual e-commerce atau UMKM yang telah Go Digital mencapai 21,8 juta pada tahun 2022.

Sebuah studi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada Desember 2023 mengungkapkan bahwa digitalisasi UMKM juga menciptakan lapangan kerja baru.

Dari 254 responden UMKM di Pulau Jawa dan luar Jawa, sebanyak 24,4% yang sebelumnya hanya berjualan secara offline mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja, dengan 71,4% di antaranya berhasil menambah hingga 2 orang tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga membuka peluang pekerjaan baru.

Selain menciptakan lapangan kerja baru, program UMKM Go Digital juga meningkatkan efisiensi biaya operasional. Efisiensi ini memungkinkan pelaku UMKM untuk mengalihkan dana yang sebelumnya digunakan untuk biaya operasional ke peningkatan produktivitas kerja. Studi ASEAN (2019) menyatakan bahwa UMKM yang terdigitalisasi dapat mengurangi biaya produksi hingga 44%.

Bisnis online juga memperluas jangkauan pemasaran dan memiliki potensi untuk tumbuh seiring dengan meningkatnya transaksi online di Indonesia. Dengan akses yang lebih luas ke pasar, UMKM dapat meningkatkan penjualan dan mencapai pertumbuhan yang lebih signifikan dibandingkan dengan metode penjualan tradisional.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook