39% Sampah Indonesia adalah Sisa Makanan

Sampah sisa makanan di Indonesia mendominasi, mencapai 39,36% dari total volume timbulan sampah nasional.

Komposisi Sampah Nasional Berdasarkan Jenis (2024)

Sumber: SIPSN KLHK
GoodStats
Ukuran Fon: 12px16px14px

Sepanjang 2024, Indonesia menghasilkan sekitar 33,79 juta ton timbulan sampah, volume ini turun 21,83% dari tahun 2023 yang mencapai 43,23 juta ton. Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa sampah sisa makanan masih mendominasi, proporsinya mencapai 39,36% pada 2024.

Persoalan sampah makanan tidak hanya dirasakan di Indonesia. Sekitar sepertiga makanan yang diproduksi dunia, atau sekitar 2,5 miliar ton, akan terbuang secara percuma setiap tahunnya. Sampah makanan sendiri adalah makanan yang terbuang, hilang, atau tidak dimakan, yang bisa terbuang di setiap tahap rantai pasok makanan, mulai dari tahap produksi, distribusi, penjualan, penyimpanan, hingga konsumsi. 

Sampah makanan merupakan setiap makanan yang hilang dari rantai pasok, yang sebenarnya masih layak untuk dikonsumsi. Banyak yang bisa mengakibatkan munculnya sampah makanan, mulai dari penyimpanan yang buruk hingga pengaruh budaya dan ekonomi.

Di Indonesia proporsi sampah sisa makanan selalu mendominasi komposisi sampah. Pada 2023, volumenya mencapai 39,43% dari total volume timbulan sampah. Fenomena ini menggarisbawahi PR tersendiri bagi masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya makanan dan mulai untuk memasak dan membeli makanan sesuai kebutuhan. Membuang sisa makanan tidak hanya merugikan dalam aspek ekonomi, namun juga dalam aspek lingkungan dan keberlanjutan.

Selain sisa makanan, pada 2024 terdapat 19,64% sampah plastik, jadi komposisi terbesar kedua. Penggunaan plastik masih cukup tinggi di Indonesia, ditambah dengan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan, membuat sampah plastik jadi isu berkepanjangan yang seolah tidak ada solusi. Meski banyak muncul gerakan penggunaan tas belanja pribadi, membawa botol minum sendiri, dan lain-lain untuk mengurangi pemakaian sampah plastik sekali pakai, tingginya komposisi sampah plastik menunjukkan upaya itu saja belum cukup, jika belum dibarengi dengan kesadaran dari diri masing-masing warga.

Sampah lain seperti sampah kayu/ranting berkontribusi 12,62% terhadap volume sampah nasional. Disusul sampah kertas/karton sebesar 11,16%, sampah logam sebanyak 3,43%, sampah kain sebanyak 2,55%, sampah kaca sebanyak 2,37%, dan sampah karet/kulit sebanyak 2,11%.

Baca Juga: Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook