Terkenal sebagai generasi yang hemat dan cermat dalam mengelola keuangan, sejumlah 45% Generasi Z berencana untuk membeli rumah sebelum tahun 2026. Hal ini menandakan adanya minat yang kuat di kalangan generasi muda untuk masuk ke pasar perumahan.
Ada beberapa alasan utama yang mendorong Generasi Z untuk membeli rumah. Alasan yang paling umum adalah keinginan untuk memiliki tempat untuk keluarga sendiri. Bagi Gen Z, memiliki rumah sendiri adalah tanda stabilitas dan keamanan, yang memberi fondasi untuk membangun masa depan bersama keluarga.
Selain itu, 19% dari mereka ingin memiliki lebih banyak ruang untuk tumbuh. Dalam hal ini mencakup kebutuhan akan ruang tambahan untuk keluarga, serta kebutuhan untuk ruang pribadi yang lebih luas dibandingkan dengan apa yang biasanya tersedia pada tempat tinggal sewaan.
Keinginan untuk memiliki outdoor space juga merupakan faktor penting dengan 9% dari Generasi Z menginginkan halaman atau taman sendiri untuk bersantai dan menikmati waktu di luar ruangan.
Aspek keuangan juga memainkan peran signifikan. Sebanyak 17% dari Generasi Z melihat kepemilikan rumah sebagai cara untuk menghemat uang dalam jangka panjang. Dengan tingkat bunga yang rendah dan peluang untuk mengunci pembayaran hipotek tetap, banyak dari mereka yang memandang kepemilikan rumah sebagai cara yang lebih ekonomis dibandingkan dengan membayar sewa yang bisa meningkat setiap tahun.
Mayoritas Generasi Z yang tertarik untuk membeli rumah lebih memilih rumah keluarga tunggal yang terpisah (detached single-family home). Setidaknya 80% dari Generasi Z dan generasi milenial yang telah berinvestasi dalam jenis properti ini.
Rumah seperti ini menawarkan privasi dan ruang yang tidak dapat dibandingkan dengan apartemen sehingga membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menetap dan membangun masa depan jangka panjang.