Sektor pertambangan adalah salah satu sektor ekonomi yang memegang peranan penting, karena Indonesia memiliki potensi mineral dan energi yang cukup besar. Namun, pada 2023-2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan nilai ekspor ke lima negara tujuan utama ekspor komoditas pertambangan Indonesia, yaitu China, India, Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.
Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke Filipina. Pada tahun 2023, nilai ekspor hasil pertambangan Indonesia ke Filipina mencapai US$3,9 miliar. Namun, pada 2024 angkanya turun signifikan sebesar 21,96% menjadi US$3,1 miliar. Penurunan ini dipengaruhi oleh faktor permintaan domestik Filipina serta adanya fluktuasi harga komoditas global.
Korea Selatan menempati urutan kedua dalam hal penurunan terbesar, yaitu sebesar 12,28%. Nilai ekspor pada 2023 tercatat US$3,6 miliar, sedangkan pada 2024 hanya US$3,2 miliar. Jepang juga mengalami penurunan cukup besar, yaitu 11,93% dari US$6,7 miliar pada 2023 menjadi US$5,9 miliar pada 2024.
Sementara itu, India mengalami penurunan sebesar 11,87%. Nilai ekspor ke India pada 2023 tercatat US$8,3 miliar, kemudian berkurang menjadi US$7,3 miliar pada 2024. Adanya tren oversupply dan melemahnya permintaan dari India untuk batu bara menjadi penyebab turunnya persentase nilai ekspor hasil pertambangan ke negara tersebut.
China menjadi negara tujuan utama ekspor pertambangan Indonesia yang mengalami penurunan terendah dibandingkan negara lainnya. Nilai ekspor ke China pada 2023 adalah sebesar US$17 miliar, sedangkan pada 2024 turun 2,42% menjadi US$16,5 miliar.
Menurut komposisi komoditasnya, ekspor sektor pertambangan terdiri atas tiga jenis utama, yaitu pertambangan batu bara dan lignit, pertambangan bijih logam, serta pertambangan dan penggalian lainnya. Secara keseluruhan, data ini mengindikasikan adanya tren pelemahan ekspor hasil pertambangan Indonesia pada 2024. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi tren ini meliputi fluktuasi harga komoditas, perlambatan ekonomi di negara tujuan, kebijakan perdagangan internasional, dan persaingan dari negara pemasok lain.
Baca Juga: Ekspor Indonesia Tembus US$135 Miliar pada 2025: Industri Dominasi 79% Pangsa
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/07/60d9e9fbe50bcd95323977ba/analisis-komoditas-ekspor--2020-2024--sektor-pertanian--industri--dan-pertambangan.html