Keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan pemerintahan tingkat lokal menjadi salah satu indikator penting dalam kemajuan demokrasi dan kesetaraan gender di Indonesia.
Wilayah desa atau kelurahan merupakan struktur pemerintahan paling dekat dengan masyarakat, tempat kebijakan publik bersentuhan langsung dengan kehidupan sehari-hari warga. Oleh karena itu, kehadiran perempuan sebagai kepala desa atau lurah tidak hanya mencerminkan kesetaraan gender, tetapi juga membuka peluang lahirnya kebijakan yang lebih inklusif, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan sosial masyarakat.
Baca Juga: 10 Provinsi dengan Indeks Pembangunan Gender Terbaik 2024
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah seluruh kepala desa atau lurah di Indonesia tercatat sebanyak 76.171 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 71.033 merupakan laki-laki, sementara 5.138 lainnya adalah perempuan. Meskipun secara kuantitas perempuan masih berada pada posisi minoritas, angka ini menunjukkan bahwa perempuan mulai mendapatkan ruang yang lebih luas dalam struktur kepemimpinan lokal.
Provinsi Jawa Timur menempati posisi teratas sebagai daerah dengan jumlah kepala desa atau lurah perempuan terbanyak. Tercatat sebanyak 759 orang perempuan yang menjabat dari total 7.952. Posisi kedua ditempati oleh Jawa Tengah dengan 689 orang perempuan dari total 8.197 kepala desa atau lurah. Angka ini memperkuat gambaran bahwa Pulau Jawa masih menjadi wilayah dengan konsentrasi kepemimpinan perempuan tertinggi di tingkat lokal. Jawa Barat berada di urutan ketiga dengan 416 orang perempuan dari total 5.788 pimpinan yang menjabat.
Di luar Pulau Jawa, Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan juga mencatatkan jumlah kepala desa atau lurah perempuan yang cukup menonjol. Sumatra Utara memiliki 368 perempuan dari total 5.533 kepala desa, sementara Sulawesi Selatan mencatat 345 perempuan dari total 2.803 kepala desa. Data ini menunjukkan bahwa kepemimpinan perempuan di tingkat desa tidak hanya berkembang di Jawa, tetapi juga mulai menguat di wilayah lain.
Secara keseluruhan, data ini menggambarkan bahwa meskipun masih menghadapi tantangan budaya dan struktural, perempuan semakin mendapatkan ruang dalam kepemimpinan desa atau kelurahan. Ke depan, peningkatan partisipasi perempuan tersebut diharapkan mampu mendorong tata kelola yang lebih inklusif, responsif, dan berkeadilan.
Baca Juga: Mayoritas Kepala Desa di Indonesia Lulusan SMA
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/12/11/df409d461277ba686888b7f6/statistik-potensi-desa-indonesia-2025.html