Berdasarkan laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), sejak kembali meletusnya perang antara Palestina dan Israel pada 7 Oktober 2023 hingga 20 November 2023, terdapat 13.300 korban jiwa di Jalur Gaza, Palestina. Tercatat 5.500 di antaranya adalah anak-anak dan terdapat 3.550 korban wanita. Selain warga sipil, terdapat pula puluhan korban yang merupakan jurnalis.
Jurnalis memegang peranan penting dalam menyebarluaskan informasi dan berita kepada khalayak, tidak terkecuali pada situasi perang. Pada kondisi perang, jurnalis dapat membantu melaporkan kejadian faktual dan aktual langsung dari daerah konflik kepada masyarakat global.
Menurut laporan Committee to Protect Journalists (CPJ), pada periode 7 Oktober 2023 hingga 20 November 2023, jurnalis dan pekerja media yang menjadi korban jiwa dalam perang ini adalah sebanyak 50 orang. Sebanyak 45 orang di antaranya adalah warga Palestina. Sementara itu, 5 korban lainnya adalah 4 warga Israel dan 1 warga Lebanon.
CPJ juga mencatat ada sebanyak 11 orang jurnalis yang dilaporkan luka-luka. Selain itu, terdapat 3 orang jurnalis yang dilaporkan hilang dan 18 jurnalis kini tengah ditangkap. Keluarga dari para jurnalis pun turut menjadi korban dari ancaman dan penyerangan.
Melansir dari CPJ, pihak koordinator CPJ di Timur Tengah dan Afrika Selatan, Sherif Mansour, telah menekankan bahwa jurnalis merupakan warga sipil yang tengah melaksanakan pekerjaan penting di medan perang dan tidak boleh menjadi sasaran penyerangan dari pihak yang berkonflik.