Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi para pendatang. Mulai dari kualitas pendidikan yang baik, akses terhadap pelayanan kesehatan, hingga peluang kerja yang tersedia. Hal ini menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota tujuan utama bagi mereka yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan meraih kesempatan lebih baik.
Sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia, Surabaya memiliki peran penting dalam perekonomian Jawa Timur dan mampu menjadi magnet bagi para pendatang. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka Produktivitas Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Surabaya sebesar Rp245,685 juta. Angka ini menempatkan Kota Pahlawan di peringkat kedua dalam jumlah PDRB per kapita tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
Terdapat beberapa daerah favorit bagi pendatang baru di Surabaya. Melalui laporan Kota Surabaya Dalam Angka 2025 dari BPS, terdapat 7 kecamatan yang paling banyak menerima pendatang, yaitu Kenjeran, Tambaksari, Rungkut, Sawahan, Sukolilo, Semampir, dan Pakal.
Kecamatan Kenjeran menjadi wilayah dengan pendatang terbanyak pada 2024, yaitu sebanyak 5.193 orang. Kecamatan Tambaksari menempati posisi kedua dengan 4.122 pendatang, diikuti oleh Rungkut sebanyak 3.345 pendatang.
Kecamatan Sawahan mencatatkan 2.794 pendatang, menjadikannya sebagai kecamatan keempat dengan jumlah pendatang tertinggi di Surabaya pada 2024. Selanjutnya, Kecamatan Sukolilo mencatatkan jumlah pendatang sebanyak 2.590 orang, disusul oleh Benowo dengan 2.451 pendatang, dan Pakal dengan 2.427 pendatang.
Selain daftar tersebut, mayoritas kecamatan di Surabaya mendapatkan pendatang di atas seribu orang pada tahun 2024. Dari total 31 kecamatan, hanya ada 7 kecamatan yang mencatat pendatang kurang dari seribu orang dengan Kecamatan Genteng yang mencatatkan jumlah pendatang paling sedikit di angka 793 orang.
Tingginya jumlah pendatang di beberapa kecamatan menunjukkan bahwa Surabaya terus berkembang. Dengan dinamika urbanisasi yang terus berlangsung, Surabaya diharapkan dapat terus beradaptasi dalam menyediakan infrastruktur dan fasilitas yang mendukung pertumbuhan penduduknya.
Baca Juga: Suhu Kota Surabaya Tahun 2024: Lebih Panas dari 2023?