Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa 80,15% rumah tangga di Indonesia sudah memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air pada 2023. Proporsinya naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 79,33%.
Di Bali, 90,54% rumah tangganya telah memiliki fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabun dan air, membuatnya menjadi provinsi dengan proporsi tertinggi. Di posisi berikutnya ada Sumatra Barat dan Kepulauan Bangka Belitung yang masing-masing memiliki 88,77% dan 88,17% rumah tangga yang sudah memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air.
Meskipun begitu, di Papua, fasilitas cuci tangan masih belum terlalu memadai karena hanya 31,78% rumah tangga yang memiliki fasilitas tersebut.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, kuman penyebab penyakit mudah ditularkan melalui tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit.
Tangan kadang terlihat bersih secara kasat mata, namun sejatinya tetap mengandung kuman. Dalam hal ini, sabun dapat membantu membersihkan kotoran dan merontokkan kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dapat mencegah infeksi penyakit diare, saluran pernafasan atas, avian influenza, hepatitis A, kecacingan, penyakit kulit, hingga penyakit mata.
Cuci tangan sebaiknya rutin dilakukan sebelum makan, setelah buang air besar (BAB), sebelum menyantap makanan, sebelum menyusui, dan setelah beraktivitas.
Berikut merupakan 6 langkah cuci tangan yang benar.
- Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
- Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
- Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
- Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci.
- Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
- Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan dan bilas dengan air bersih dan keringkan.
Baca Juga: 9% Sekolah Dasar di Indonesia Alami Krisis Air Bersih