Aceh Jadi Provinsi dengan Inflasi Tertinggi di Sumatra pada Mei 2025

Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Aceh dan terendah terjadi di Provinsi Bengkulu.

Perbandingan IHK, Inflasi Y-on-Y dan M-to-M Pulau Sumatra, Mei 2025

Sumber: BPS
GoodStats
Ukuran Fon:

Pada Mei 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi year-on-year (y-on-y) Indonesia sebesar 1,60% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,07. Namun, jika ditelusuri lebih jauh ke tingkat provinsi di Pulau Sumatra, terdapat variasi mencolok dalam laju inflasi antar provinsi.

Tercatat bahwa di tahun ini seluruh provinsi di Pulau Sumatra mengalami inflasi y-on-y. Namun, menariknya, 10 provinsi tersebut justru mengalami deflasi bulanan (m-to-m), mengingat secara nasional, Indonesia juga mengalami deflasi m-to-m sebesar 0,37%.

Dari 10 provinsi, Provinsi Aceh menduduki peringkat pertama inflasi y-on-y tertinggi sebesar 2,35% dengan IHK 109,35. Secara bulanan, Aceh mengalami deflasi sebesar 0,59%. Kelompok yang memiliki andil inflasi tahunan tertinggi di Aceh adalah kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,92% seperti beras, tarif air minum PAM dan sigaret kretek mesin (SKM). 

Tak jauh dari nilai inflasi posisi pertama, Provinsi Sumatra Selatan menempati posisi kedua inflasi sebesar 2,33% dengan IHK 108,93. Deflasi m-to-m Sumatra Selatan ada di angka 0,35% Kelompok dengan andil terbesar dalam menyumbangkan inflasi di provinsi ini adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,05% serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,57%.

Provinsi Lampung berada di tiga besar dengan laju inflasi sebesar 2,12% dan IHK sebesar 109,71. Deflasi m-to-m Provinsi Lampung beda tipis dengan Aceh yaitu 0,58%. Kelompok dengan andil terbesar dalam inflasi di provinsi ini adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,90%.

Pada posisi ke-4 hingga ke-10, inflasi y-on-y tercatat di bawah 2%. Provinsi ke-4 adalah Kepulauan Riau dengan inflasi y-on-y sebesar 1,73% dan IHK 108,23. Posisi kelima dihuni oleh Provinsi Sumatra Utara dengan inflasi sebesar 1,11% dan IHK sebesar 108,29. Dilanjut oleh Provinsi Riau dengan inflasi 0,98% dengan IHK 108,59, Provinsi Jambi (inflasi y-on-y 0,96% dan IHK 108,05), Sumatra Barat (inflasi y-on-y 0,85% dan IHK 108,59), dan Provinsi Bangka Belitung (inflasi y-on-y 0,79% dan IHK 105,09).

Terakhir, Provinsi Bengkulu berada di posisi terendah di Pulau Sumatra dengan laju inflasi sebesar 0,39% dan IHK 107,18. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03%; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01%.

Baca Juga: Indonesia Alami Inflasi 1,6% pada Mei 2025

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook